Menuju konten utama

Bali Dibuka Buat Turis 14 Oktober, Satgas: Jika Kasus Naik Direm

Satgas Penanganan COVID-19 akan mengamati pembukaan Bali untuk turis mancanegara.

Bali Dibuka Buat Turis 14 Oktober, Satgas: Jika Kasus Naik Direm
Sejumlah peselancar menunggu ombak pada sore hari di Pantai Suluban, Uluwatu, Bali pada Jumat (17/09/21). Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi sekaligus koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Bali bisa dibuka kembali bagi turis asing pada Oktober apabila situasi pandemi di Indonesia tetap terkendali seperti saat ini. Luhut juga mengutarakan dalam konferensi pers virtual pada Jumat (17/09/21) akan memprioritaskan turis dari negara-negara dengan penularan Covid-19 yang terkendali seperti Selandia Baru, Singapura, Korea Selatan, dan Jepang. tirto.id/Hafitz Maulana

tirto.id - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan dengan perbaikan situasi pandemi COVID-19 di Indonesia maka perlahan dilakukan relaksasi. Salah satunya adalah dengan pembukaan wisata di Bali dengan pengawasan ketat.

"Dengan perbaikan kondisi level dan risiko di berbagai daerah di Indonesia termasuk Bali tentunya kita sudah bisa perlahan melakukan relaksasi dan salah satu bentuk relaksasinya adalah mulai membuka turis secara bertahap di bali," kata Wiku dalam diskusi daring, Kamis (14/10/2021).

Namun demikian persiapan yang matang perlu dilakukan bagi seluruh masyarakat khususnya pelaku industri pariwisata mulai dari hotel hingga destinasi wisata. Hal ini untuk mencegah kembali terjadinya kenaikan kasus COVID-19.

"Maka dari itu akan selalu kita amati, awasi dan kita pastikan akan kita review setiap minggu. Apabila terjadi peningkatan kasus tentunya akan kita lakukan pengereman lagi," kata Wiku.

Selain di Bali, sejumlah daerah yang memiliki levelnya membaik juga akan dilakukan relaksasi pembatasan kegiatan masyarakat secara bertahap.

"Relaksasi dilakukan bertahap di wilayah yang level-level yang sudah membaik misalnya dari [PPKM level] 3 ke 2 dan 2 ke 1," kata Wiku.

Setiap wilayah memiliki level risiko yang berbeda-beda sehingga tingkatan relaksasi kegiatan masyarakat di setiap daerah pun berbeda-beda.

"Kita selalu menjaga seperti itu. Kondisinya memang fleksibel. Kalau kondisinya membaik ya tentunya relaksasinya lebih banyak. Kalau memburuk ya kita berubah lagi," ujar Wiku.

Pekan Lalu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pemerintah mulai membuka bandara Ngurah Rai, Bali untuk kepentingan penerbangan internasional per 14 Oktober 2021.

Pembukaan bandara ini ini juga menandai akan mulai masuknya turis asing dari luar negeri ke Bali.

Saat itu Luhut menyebut beberapa syarat bagi pelaku perjalanan internasional yang ingin datang harus membawa tanda booking hotel karantina minimal 8 hari dengan biaya sendiri jika ingin ke Bali.

"Negara-negara yang kita buka nantinya terdiri dari beberapa negara seperti Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, Abu Dhabi, Dubai dan New Zealand," kata Luhut.

Baca juga artikel terkait PARIWISATA atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Zakki Amali