tirto.id - Perilaku impulsif merupakan perilaku ketika seseorang bertindak cepat tanpa memikirkan konsekuensi dari tindakan tersebut.
Dilansir dari laman Healthline, menjelaskan bahwa semua orang dapat terlibat dalam perilaku impulsif, utamanya ketika mereka masih berumur muda. Namun, ketika seseorang beranjak dewasa, ia mulai belajar mengendalikan perilaku tersebut.
Selain itu, perilaku impulsif sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental tertentu. Akan tetapi, perilaku impulsif bukanlah bagian dari gangguan mental. Sebab, secara tidak sadar siapapun pernah mengalami perilaku tersebut.
Jenis-jenis perilaku impulsif
Berikut ini merupakan jenis beserta contoh dari perilaku impulsif:
1. Spontan
Jenis perilaku impulsif ini cenderung bertindak berdasarkan dorongan hati. Hal tersebut mendorong manusia untuk tidak mempertimbangkan dampak atau hal yang dapat diterima oleh orang lain.
Contoh dari perilaku tersebut adalah, mencuri harta milik orang lain, berbelanja secara berlebihan, serta terlalu banyak berbicara tanpa mempertimbangkan lawan bicara.
2. Impulsif pada anak kecil
Anak kecil sering kali melakukan perilaku impulsif, hal tersebut dikarenakan mereka belum dapat menyadari cara mengelola perilaku mereka sendiri.
Mereka bahkan tidak mengerti konsekuensi yang dapat terjadi dari tindakan mereka sendiri. Contoh dari jenis perilaku ini adalah, anak-anak yang kerap mengabaikan bahaya dengan berlari ke ke jalan tanpa memeriksa kondisi lalu lintas di sekitarnya.
Faktor-faktor penyebab perilaku impulsif
Siapapun dapat berperilaku impulsif, tetapi hal tersebut dapat dikenali faktor-faktor penyebabnya. Adapun faktor-faktor penyebab perilaku impulsif adalah sebagai berikut ini:
- Genetika
- Lingkungan
- Fungsi Otak
- Perubahan Fisik
- Trauma
- Gangguan kepribadian ambang
- Impulsif
- Citra diri yang rendah
- Perilaku berbahaya
- Perilaku menyakiti diri sendiri
Bagaimana cara mengendalikan perilaku impulsif?
Cara mengendalikan perilaku impulsif dapat dimulai dengan mengetahui terlebih dahulu penyebab dari perilaku tersebut. Perlu ditekankan juga bahwa, perilaku impulsif tidak dapat diubah, namun dapat dikendalikan.
Jika perilaku tersebut dialami oleh anak-anak, orang dewasa dapat memberi kesadaran dan menyadarkan konsekuensi dari perilaku tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengeksplorasi perilaku alternatif dengan bermain peran mengajarkan dan melatih kesabaran pada anak.
Akan tetapi jika perilaku tersebut dialami oleh orang dewasa, hal tersebut dapat dikendalikan secara bertahap dengan berlatih dan mulai dengan kebiasaan berpikir sebelum bertindak.
Hal tersebut dapat dipraktikkan ketika sedang berbelanja, mengonsumsi makanan, dan lain sebagainya. Jika hal tersebut dirasa sulit untuk dikendalikan oleh seorang diri, maka tidak salah untuk meminta tenaga profesional guna membantu mengendalikan perilaku tersebut.
Penulis: Mohamad Ichsanudin Adnan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari