Menuju konten utama

Badai Cempaka Yogyakarta Hari ini: 6 Orang Tewas Akibat Longsor

Badai cempaka yang terjadi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyebabkan sejumlah kerusakan baik rumah, fasilitas publik dan tempat ibadah hingga menimbulkan korban jiwa.

Badai Cempaka Yogyakarta Hari ini: 6 Orang Tewas Akibat Longsor
Warga membersihkan rumah yang terendam banjir di Desa Sriharjo, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (29/11/2017). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

tirto.id - Siklon Tropis Cempaka yang melanda sebagian wilayah Indonesia sejak Senin (27/11/2017) dinyatakan sudah bukan katagori siklon tropis lagi oleh Staklim BMKG Mlati Yogyakarta.

Namun setelah berakhirnya siklon tropis tersebut akan berganti menjadi LPA (Low Pressure Area/daerah pusat tekanan rendah) yang masih memberikan dampak berupa hujan sedang- lebat serta angin kencang yang hampir merata di seluruh DIY.

Dalam laporan yang diterima Tirto, masyarakat terdampak siklon tropis cempaka pada hari ini, Kamis (30/11/2017) telah memulai untuk membersihkan rumah dan lingkungannya, terkecuali yang terdampak cukup berat.

Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Bantul telah menetapkan status Tanggap Darurat sehingga sudah mendirikan Posko untuk penanganan lebih optimal.

Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (TRC BPBD DIY) melaporkan, hingga saat ini terdapat 149 titik kejadian pohon tumbang di wilayah DIY, yang meliputi Kota Yogyakarta 10 titik, Kabupaten Bantul 76 titik, Kabupaten Kulon Progo 28 titik, Kabupaten Gunungkidul 9 titik, dan Kabupaten Sleman 26 titik.

Kejadian pohon tumbang juga mengakibatkan sejumlah kerusakan yakni 17 rumah warga, 4 jaringan telepon, 19 unit jaringan listrik, 1 sekolah dan 1 tempat ibadah. Sementara itu untuk korban luka-luka sejauh ini dilaporkan sebanyak 3 orang.

BPBD DIY juga melaporkan bahwa banjir telah merendam sejumlah wilayah di 135 titik . Di wilayah Kabupaten Gunungkidul 44 titik, Kabupaten Kulon Progo 6 titik, Kabupaten Bantul 57 titik, Kabupaten Sleman 27 titik, dan Kota Yogyakarta 1 titik.

Banjir juga telah menimbulkan sejumlah kerusakan jembatan di 4 titik, kerusakan jalan di 1 titik, rumah rusak 11 unit, sekolah terendam di 6 titik, dan 1 tempat ibadah rusak dan 1 korban meninggal dunia.

Ada 151 titik kejadian longsor di wilayah DIY yang meliputi Kabupaten Bantul 46 titik, Kabupaten Kulon Progo 61 titik, Kabupaten Gunungkidul 10 titik, Kabupaten Sleman 20 titik, Kota Yogyakarta 14 titik. Longsor juga menyebabkan sejumlah rumah dan fasilitas umum dilaporkan rusak, menutup akses Jalan, bangket ambrol serta menjebol tembok masjid pondok Pesantren.

Akibat longsor, 6 orang dilaporkan mengalami luka-luka dan 6 orang meninggal dunia.

Hingga laporan ini diturunkan, data dari Pusdalops PB DIY menyebutkan bahwa, jumlah korban terdampak badai Cempaka di Gunungkidul sekitar 3003 jiwa, di Kulon Progo ada 1072 jiwa, Bantul 4527, Kota Yogyakarta 151 jiwa, dan Sleman 214 jiwa. Total ada 80 titik pengungsian dengan jumlah 8679 jiwa.

Sejauh ini, petugas, warga dan relawan telah melakukan evakuasi dan pertolongan kepada para warga terdampak, menyingkirkan pohon tumbang, mendirikan posko operasi penanganan dan pengungsian, pendistribusian barang bantuan dan pendirian dapur umum (DU).

Petugas atau lembaga yang terlibat dalam penanganan adalah BPBD, Polri, warga masyarakat, Komunitas relawan, Muspika, Pemerintah desa, PLN, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, TNI, Basarnas, SAR DIY, SAR MDMC, Menwa, SKIN, YEU, MTA, Satlinmas Rescue Istimewa, dan Palang Merah Indonesia DIY.

Baca juga artikel terkait CUACA BURUK atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yandri Daniel Damaledo
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo