Menuju konten utama

Bacaan Yasin Iringi Duka di Rumah Danrem Tadulako

Bacaan Yasin Iringi Duka di Rumah Danrem Tadulako

tirto.id -

Pejabat-pejabat daerah maupun perwira TNI dan Polri beramai-ramai menyambangi Rumah Dinas Danrem 132 Tadulako Kolonel Inf  Saiful Anwar di Jalan Suprapto, Kota Palu, Minggu malam, (20/3/2016). Beberapa pejabat yang hadir di antaranya Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi dan Kapolres Palu AKBP Basya Radyananda bersama para jajarannya.

Para pelayat tampak melantunkan bacaan Surat Yasin kepada almarhum. Akses-akses jalan di sekitar rumah dinas almarhum di Kelurahan Besusu juga ditutup, sementara sejumlah ruas lainnya yang akan dilalui iring-iringan jenazah dari Bandara Mutiara Palu ke rumah dinas tampak dijaga oleh polisi.

Penjagaan serupa juga tampak di Rumah Sakit Wirabuana Palu, tempat yang dipersiapkan untuk menampung jenazah para korban. Belasan aparat dan paramedis sudah bersiap untuk menyambut kehadiran jenazah.

"Kami hanya bersiap-siap saja. Belum ada kabar pasti apakah jenazah tiba di sini atau tidak," kata seorang prajurit, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Minggu malam, (20/3/2016).

Sementara itu, jenazah yang sudah disemayamkan di Rumah Sakit Poso, kini sedang berada dalam perjalanan menuju Kota Palu, Minggu malam, (20/3/2016).

Jenazah tersebut dibawa menggunakan ambulans dengan pengawalan personel TNI dan Polri

"Sekarang sudah melintas di Kelurahan Mapane, 11 kilometer arah selatan dari Kota Poso," kata Camat Poso Pesisir Muhlis Saing Dulla yang dihubungi dari Palu.

Dari balik telepon genggam Muhlis Saing terdengar sirene iring-iringan ambulans dan mobil pengawalan dari TNI dan Polri. Iring-iringan kendaraan tersebut melintas di Mapane sekitar pukul 23.50 WITA sebanyak 13 ambulans dan sejumlah kendaraan patroli polisi dan TNI.

"Kelihatannya iring-iringan kendaraan lambat. Kemungkinan kalau begini lajunya, kira-kira lima sampai enam jam baru sampai di Palu," ucapnya. Muhlis berpendapat normalnya perjalanan darat dari Poso ke Palu hanya tiga sampai empat jam dengan kecepatan rata-rata 70 sampai 80 kilometer per jam.

Sementara itu di lokasi kejadian dekat Bandara Udara Kasiguncu, Poso Pesisir, kata Muhlis masih dijaga gabungan aparat TNI dan Polri.

Dia mengatakan warga sekitarnya sudah meninggalkan lokasi, namun masih ada sebagian warga yang datang melihat lokasi kejadian jatuhnya heli milik TNI AD tersebut. "Mereka bukan warga di sini. Mungkin dari jauh yang baru dapat kabar jatuhnya heli," duga Muhlis.

Baca juga artikel terkait HELIKOPTER TNI JATUH atau tulisan lainnya

Reporter: Putu Agung Nara Indra