Menuju konten utama

Bacaan Doa ketika Cuaca Panas Terik Arab, Latin dan Artinya

Bacaan doa ketika cuaca panas terik, tulisan latin dan Arab beserta artinya dapat dibaca untuk memohon perlindungan kepada Allah. Berikut selengkapnya.

Bacaan Doa ketika Cuaca Panas Terik Arab, Latin dan Artinya
Sinar Matahari. foto/Istockphoto

tirto.id - Bacaan doa ketika cuaca panas terik, tulisan latin dan Arab dapat dibaca untuk memohon perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’alaa.

Beberapa pekan terakhir berbagai wilayah di Indonesia mengalami fenomena cuaca panas terik yang puncaknya sangat terasa saat siang hari. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh BMKG, suhu maksimal pada periode 22-29 September 2023 lalu mencapai 35 hingga 38 derajat celcius pada siang hari.

Menanggapi fenomena meningkatnya suhu panas tersebut, BMKG menjelaskan bahwa suhu panas terik dipicu beberapa kondisi dinamika atmosfer. Cuaca yang cerah dan sangat minimnya tingkat pertumbuhan awan terutama saat siang mengakibatkan cuaca panas terik.

Kondisi tersebut menyebabkan penyinaran matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer. Oleh karena itu, suhu pada siang hari di luar ruangan terasa begitu terik.

Selain itu, pada akhir September posisi semu matahari menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator. Itu artinya, sebagian besar wilayah Indonesia di selatan ekuator termasuk Jawa dan Nusa Tenggara mendapatkan pengaruh dampak penyinaran matahari yang lebih intens dibandingkan wilayah lain.

BMKG melalui keterangan tertulisnya menegaskan bahwa cuaca panas diperkirakan akan berlangsung hingga Oktober 2023. Masyarakat juga diimbau untuk menghindari baju berwarna gelap agar tidak menyerap panas, menggunakan sunscreen minimal 30 SPF di kulit yang tidak tertutup pakaian, dan tidak meninggalkan siapapun di dalam kendaraan dalam kondisi parkir baik dengan jendela terbuka maupun tertutup.

Doa Ketika Cuaca Panas

Ketika kemarau panjang dengan cuaca panas terik melanda, umat Islam dianjurkan untuk selalu berdoa memohon perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’alaa. Doa yang dapat dilafalkan berupa doa memohon kepada Allah untuk menurunkan hujan. Doa memohon hujan saat kemarau melanda ini didasarkan pada QS. An-Nuh ayat 10—12.

Maka aku katakan kepada mereka, "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu,–sungguh Dia adalah Maha Pengampun–niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, membanyakkan harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai" (Surat Nuh ayat 10-12).

Terdapat sejumlah doa yang dituntunkan Rasulullah ketika mengalami musim kemarau panjang. Melansir laman NU Jatim, berikut beberapa doa ketika cuaca panas yang dapat diamalkan dengan penuh harap memohon pertolongan Allah.

Pertama, berikut ini adalah doa yang dikutip dari pembukaan khutbah Shalat Istisqa Rasulullah SAW.

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اَلْعَالَمِينَ, اَلرَّحْمَنِ اَلرَّحِيمِ, مَالِكِ يَوْمِ اَلدِّينِ, لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ, اَللَّهُمَّ أَنْتَ اَللَّهُ, لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ, أَنْتَ اَلْغَنِيُّ وَنَحْنُ اَلْفُقَرَاءُ, أَنْزِلْ عَلَيْنَا الْغَيْثَ, وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ عَلَيْنَا قُوَّةً وَبَلَاغًا إِلَى حِينٍ

Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam, Maha Pemurah, Maha Penyayang. Yang menguasai hari Pembalasan. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Dia melakukan apa saja yang dikehendaki. Ya Allah, Kau adalah Allah. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Engkau. Kau Maha Kaya. Sementara kami membutuhkan-Mu. Maka turunkanlah hujan kepada kami. Jadikanlah apa yang telah Kau turunkan sebagai kekuatan dan bekal bagi kami sampai hari yang ditetapkan,” (HR Abu Dawud).

Kedua, doa ini merupakan doa yang dibaca Rasulullah saw ketika khutbah Jumat. Seorang sahabat datang ke masjid lalu menceritakan bencana kekeringan dan meminta Rasulullah yang sedang khutbah Jumat untuk berdoa kepada Allah.

اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا, اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا

Artinya: “Ya Allah, tolonglah kami. Ya Allah, tolonglah kami,” (HR Muttafaq Alaih).

Ketiga, doa ini merupakan lafal doa istisqa yang pernah dibaca Rasulullah menurut riwayat Abu Awanah dari Sahabat Sa‘ad ra.

اَللَّهُمَّ جَلِّلْنَا سَحَابًا, كَثِيفًا, قَصِيفًا, دَلُوقًا, ضَحُوكًا, تُمْطِرُنَا مِنْهُ رَذَاذًا, قِطْقِطًا, سَجْلًا, يَا ذَا اَلْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Artinya: “Ya Allah ratakanlah hujan di bumi kami, tebalkanlah gumpalan awannya, yang petirnya menggelegar, dahsyat, dan mengkilat; sebuah awan darinya Kauhujani kami dengan tetesan deras hujan yang kecil, rintik-rintik, yang menyirami bumi secara merata, wahai Dzat yang Maha Agung lagi Maha Mulia,” (HR Abu Awanah).

Keempat, doa ini merupakan doa istisqa seekor semut di zaman Nabi Sulaiman As sesuai dengan cerita Rasulullah saw dalam riwayat Imam Ahmad.

اَللَّهُمَّ إِنَّا خَلْقٌ مِنْ خَلْقِكَ, لَيْسَ بِنَا غِنًى عَنْ سُقْيَاكَ

Artinya: “Ya Allah, kami adalah salah satu makhluk-Mu. Kami tidak dapat berlepas ketergantungan dari anugerah air-Mu,” (HR Ahmad).

Riwayat terkait doa seekor semut pada zaman Nabi Sulaiman dapat disimak pada keterangan berikut:

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (خرج سليمان عليه السلام يستقي، فرأى نملةً مستلقيَةً على ظهرها، رافعةً قوائمَها إلى السماء، تقول: اللهم، إنا خَلْقٌ مِن خلقِك، ليس بنا غنًى عن سُقيَاك، فقال لهم سليمان: ارجعوا؛ فقد سُقيتُم بدعوة غيركم)؛ رواه أحمد، وصحَّحه الحاكم

Artinya: "Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bercerita, ‘Nabi Sulaiman As pernah melakukan ibadah istisqa, tetapi ia melihat seekor semut berposisi telentang dan mengangkat tangan dan kakinya sambil berdoa, ‘Ya Allah, kami adalah salah satu makhluk-Mu. Kami tidak dapat berlepas ketergantungan dari anugerah air-Mu.’ Menyaksikan ini, Nabi Sulaiman As mengatakan kepada rakyatnya, ‘Mari kita pulang, kalian telah di(mintakan)anugerahkan air oleh doa makhluk hidup selain kalian," (HR Ahmad dan dishahihkan oleh Imam Al-Hakim).

Baca juga artikel terkait DOA AGAMA ISLAM atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Yulaika Ramadhani