tirto.id - Bacaan bilal shalat Idul Adha diserukan untuk memanggil jemaah melaksanakan salat Ied. Berbeda dari pemanggilan shalat 5 waktu yang diserukan melalui azan, shalat Idul Adha diserukan tanpa azan dengan ganti bacaan bilal.
Sejak zaman kenabian, Rasulullah SAW mencontohkan praktik salat Ied tidak dengan azan dan ikamah. Hal itu tergambar dalam hadis riwayat Jabir bin Samurah, ia berkata:
“Aku pernah melaksanakan salat Ied (Idul Fitri dan Idul Adha) bersama Rasulullah SAW bukan hanya sekali atau dua kali, ketika itu tidak ada azan maupun ikamah,” (H.R. Muslim).
Imam Ibnu Qayyim melalui kitab Zaadul Ma’ad (Juz 1: Hlm. 425) mengatakan bahwa Nabi Muhammad mengerjakan salat Ied tanpa azan dan ikamah, termasuk tidak menyeru dengan kalimat lain.
“Jika Nabi Muhammad SAW sampai ke tempat salat, beliau pun mengerjakan salat Ied tanpa ada azan dan ikamah. Selain itu, ketika menyeru jemaah, tidak ada ucapan 'Ash sholaatu jaam’iah' atau 'Mari mengerjakan salat berjemaah'”
Sementara itu, perbedaan pendapat tentang anjuran mengucapkan 'Ash sholaatu jaam’iah' untuk salat Ied didasarkan pada hadis yang diriwayatkan Az Zuhri. Dia mengatakan:
"Adalah Nabi Saw menyuruh muadzin pada shalat hari Ied (Idul Fitri dan Adha) untuk berkata: 'Ash shalaatu jaami’ah'."
Riwayat pada hadis tersebut berstatus mursal dan dimasukkan ke dalam hadis mardud atau tertolak.
Maksudnya, sanad hadis di atas terputus. Sebab, Az-Zuhri termasuk golongan tabi'in yang tidak pernah bertemu Nabi Muhammad SAW.
Kendati demikian, Imam An Nawawi menganjurkan seruan "Ash shalaatu jaami’ah" sebagai pemberitahuan memulai shalat Ied. Beliau mengatakan:
"Disunahkan bahwa memanggil baginya dengan 'Ash shalatu jami’ah', sebagaimana diriwayatkan oleh Az Zuhri, bahwa dia memanggil orang untuk salat dengan lafal tersebut."
Selain itu, dalam kitab Al-Majmu Syarah Al-Muhadzdzab (1996), Imam Nawawi menyebutkan:
"Azan dan ikamah tidak disyariatkan selain salat lima waktu. Tidak ada perbedaan pendapat dalam masalah ini, baik untuk salat nazar, salat jenazah, maupun salat sunah lainnya.
Demikian juga salat sunah berjemaah [seperti salat Idul Fitri, Idul Adha, Kusuf, Khusuf, Istisqa', maupun salat sunah yang dilaksanakan sendirian [seperti salat Duha].
Akan tetapi, ada seruan untuk salat Id, Kusuf, dan Istisqa', yaitu 'As-shalatu jaami'ah'."
Dilansir NU Online, pendapat serupa dikemukakan ulama mazhab Syafi'i, Imam Asy Syairazi, sebagaimana dikutip Imam Nawawi. Dia mengatakan:
“Pada salat Ied, tidak terdapat kumandang azan dan ikamah, sebagaimana riwayat Ibnu Abbas RA: ‘Aku menyaksikan salat Ied bersama Rasulullah SAW, Abu Bakar, Umar, dan Utsman RA. Mereka semua melakukan salat sebelum khotbah tanpa azan dan ikamah.’
Oleh karena itu, [bilal] dianjurkan untuk menyeru dengan ‘As-shalata(u) jāmi‘ah’ sebagaimana riwayat Az Zuhri bahwa dia diseru dengan kalimat demikian,” demikian disampaikan Imam Asy-Syairazi.
Bacaan Bilal Shalat Idul Adha: Arab, Latin, dan Terjemahannya
Dalam salat Idul Adha, bacaan bilal diucapkan untuk menyeru jemaah agar segera datang ke lokasi pelaksanaan salat.
Bacaan bilal Idul Adha memiliki beberapa variasi. Salah satunya adalah seperti berikut:
الصَّلَاةَ... الصَّلَاةَ... الصَّلَاةَ سُنَّةً لِعِيْدِ الأَضْحَى جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ
الصَّلَاةَ... الصَّلَاةَ... الصَّلَاةَ سُنَّةً لِعِيْدِ الأَضْحَى جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ
الصَّلَاةَ... الصَّلَاةَ... الصَّلَاةَ سُنَّةً لِعِيْدِ الأَضْحَى لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
Bacaan latinnya:
"As-shalāh… As-shalāh… As-shalāta[u] sunnatan li ‘īdil Adhā jāmi‘ah rahimakumullāh.
As-shalāh… As-shalāh… As-shalāta[u] sunnatan li ‘īdil Adhā jāmi‘ah rahimakumullāh.
As-shalāh… As-shalāh… As-shalāta[u] sunnatan li ‘īdil Adhā lā ilāha illallāh"
Artinya:
“[Marilah kita] salat. [Marilah kita] salat. [Marilah kita] salat sunah Idul Adha berjemaah. Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya kepadamu semua.
[Marilah kita] salat. [Marilah kita] salat. [Marilah kita] salat sunah Idul Adha berjemaah. Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya kepadamu semua.
[Marilah kita] salat. [Marilah kita] salat. [Marilah kita] salat sunah Idul Adha berjemaah. Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya kepadamu semua."
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Abdul Hadi