tirto.id - Pada tanggal 10 Zulhijah umat Islam berbondong-bondong menuju ke lapangan atau masjid untuk melaksanakan shalat Idul Adha. Rangkaian ibadah dilanjutkan dengan menyembelih hewan qurban. Selain melaksanakan sholat Id dan menyembelih hewan kurban, umat Islam juga dianjurkan agar melakukan sejumlah amalan sunah lain saat Idul Adha.
Idul Adha atau sering pula disebut dengan hari raya kurban dirayakan oleh umat Islam pada setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Di hari Idul Adha disunahkan untuk melakukan beberapa amalan. Di antara amalan sunah itu termasuk membaca takbir, melaksanakan sholat Idul Adha, menyembelih hewan kurban dan lain sebagainya.
Rangkaian ibadah pada Idul Adha dimulai sejak malam sebelum hari 10 Zulhijah, yakni melafalkan takbir dan mengumandangkannya di masjid, mushala atau rumah masing-masing. Kemudian, pada 10 Zulhijah pagi, umat Islam akan melaksanakan Sholat Idul Adha.
Sholat sunah dua rakaat tersebut biasanya digelar secara berjamaah di masjid, lapangan, maupun tempat terbuka lainnya yang menampung jamaah dalam jumlah banyak.
Kemudian, setelah sholat Idul Adha, dilanjutkan pemotongan hewan kurban yang sudah disiapkan. Untuk proses penyembelihan hewan kurban, selain di hari Idul Adha, juga bisa dilaksanakan pada tiga hari tasyrik, tanggal 11-13 Zulhijah.
Amalan Sunah Idul Adha Selain Kurban dan Sholat Id
Selain melaksanakan sholat Id dan menyembelih hewan kurban, umat Islam juga dianjurkan agar melakukan sejumlah amalan sunah lain saat Idul Adha. Dikutip dari laman NU Online, setidaknya ada enam 6 amalan sunah yang dianjurkan untuk dilakukan pada hari raya Idul Adha sebagaimana perincian berikut.
1. Membaca Takbir
Membaca takbir bisa dilakukan pada malam hari raya Idul Adha, dari mulai tenggelamnya matahari hingga sebelum imam salat Ied naik ke mimbar untuk memulai kutbah salat Ied.
Umat Islam juga disunahkan untuk mengumandangkan takbir setelah sholat Idul Adha hingga saat waktu ashar pada tanggal 13 Dzulhijjah alias hari akhir untuk tasyriq.
2. Mandi sebelum sholat Idul Adha
Mandi sebelum melaksanakan sholat Idul Adha juga disunahkan. Waktu sunah untuk mandi yakni pada dini hari sebelum subuh, atau setelah salat subuh pada tanggal 10 Zulhijah. Namun, yang lebih utama adalah mandi sesudah subuh di hari Idul Adha agar badan dalam kondisi bersih dan segar sebelum berangkat menunaikan shalat Ied.
Sayyidina ‘Ali bin Abu Thalib serta Abdullah bin Umar diceritakan sudah membiasakan diri untuk mandi sebelum melakukan Shalat Id. Bahkan, kesunahan mandinya sama dengan ketika mandi sebelum shalat Jumat.
3. Memakai wangi-wangian
Amalan sunah berikutnya adalah memakai wangi-wangian, memotong rambut, memotong kuku, serta menghilangkan bau tidak sedap. Hal ini dilakukan demi mendapatkan keutamaan pada hari raya Idul Adha.
4. Memakai pakaian yang paling baik
Mengenakan pakaian terbaik, bersih sekaligus suci sangat dianjurkan pada saat Idul Adha. Namun, pakaian yang bersih dan suci juga sudah cukup.
5. Berjalan kaki ke masjid atau tempat sholat Idul Adha
Saat berangkat ke masjid atau tempat untuk melaksanakan sholat Idul Adha, sebaiknya dilakukan dengan cara berjalan kaki. Sedangkan bagi orang yang tidak mampu atau sudah berusia lanjut, bisa menggunakan kendaraan untuk menuju ke tempat sholat Idul Adha.
6. Makan setelah sholat Idul Adha
Perihal sunah makan, terdapat perbedaan antara Idul Fitri dan Idul Adha. Pada saat hari raya Idul Fitri, disunahkan untuk makan sebelum menyelenggarakan salat Ied. Sementara ketika hari raya Idul Adha, kesunahannya adalah makan setelah selesai melaksanakan salat Ied.
Pemerintah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1443 H jatuh pada hari Minggu tanggal 10 Juli 2022. Melalui Kementerian Agama (Kemenag), pemerintah pada 29 Juni 2022 telah mengumumkan hal tersebut.
“Sidang isbat telah mengambil kesepakatan bahwa tanggal 1 Zulhijah tahun 1443 Hijriah ditetapkan jatuh pada Jumat tanggal 1 Juli 2022,” kata Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi, dikutip dari situs web Kemenag.go.id.
“Dengan demikian Hari Raya Idul Adha 1443 H jatuh pada 10 Juli 2022,” lanjut Wamenag.
Dalam penyelenggaraan salat Hari Raya Idul Adha dan pelaksanaan ibadah kurban, pelaksanaan kegiatan peribadatan/keagamaan di tempat ibadah pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat sesuai dengan status level wilayah masing-masing dan menerapkan protokol kesehatan.
Hal itu tercantum dalam Surat Edaran (SE) Menteri Agama Nomor SE 10 Tahun 2022 tentang Panduan Penyelenggaraan Salat Hari Raya Idul Adha dan Pelaksanaan Kurban Tahun 1443 Hijriah/2022 Masehi.
“Salat Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijjah 1443 H/2022 M dapat diselenggarakan di masjid atau di lapangan terbuka dengan memperhatikan protokol kesehatan,” penjelasan dalam SE tersebut.