tirto.id - Awal Ramadan 2018 atau 1 Ramadan 1439 Hijriah dimulai serentak. Sebab pemerintah menetapkan awal Ramadan jatuh pada Kamis, 17 Mei 2018 begitupun dengan Muhammadiyah yang terlebih dahulu menetapkan awal Ramadan pada tanggal tersebut.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, 1 Ramadhan jatuh pada hari Kamis, 17 Mei 2018,” ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (15/5/2018)
Pemerintah menetapkan awal puasa Ramadan 2018 setelah mendengar pandangan dari MUI dan pimpinan ormas Islam yang hadir pada sidang Isbat.
Mereka menyepakati untuk mengistikmalkan (menyempurnakan) bulan Syaban menjadi 30 hari sehingga 1 Ramadan 1439 Hijriah jatuh pada Kamis 17 Mei.
Terdapat dua hal yang menjadi pertimbangan pemerintah dalam penetapan awal Ramadan 2018. Pertama, berdasarkan laporan dari Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, Juraidi, terkait 95 titik pemantauan hilal atau Rukyatul Hilal yang tersebar di 32 Provinsi di Indonesia.
Hasil dari pemantauan tersebut posisi hilal masih di bawah ufuk sehingga belum ada pergantian bulan.
"Posisi hilal di seluruh Indonesia masih di bawah ufuk yaitu berkisar -1 derajat 36 menit sampai 0 derajat 2 menit. Posisi hilal masih di bawah ufuk," katanya.
Kedua, 32 pelaku Rukyatul Hilal, berdasarkan laporan, belum melihat adanya hilal di Indonesia.
Terkait puasa Ramadan 2018, Muhammadiyah sudah dahulu mengumumkannya sejak Maret bahwa awal puasa Ramadan jatuh pada 17 Mei. Penetap awal Ramadan ini merujuk hasil perhitungan astronomi atau hisab yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Sedangkan 1 Syawal atau hari Idul Fitri 2018 jatuh pada Jumat, 15 Juni. Kemudian 1 Zulhijah tahun ini bertepatan dengan Senin, 13 Agustus. Dengan begitu, Hari Arafah atau 9 Zulhijah bersamaan dengan Selasa, 21 Agustus.
Hari Arafah sendiri menjadi acuan umat Muslim untuk melaksanakan puasa sunah Arafah sebelum Idul Adha. Selanjutnya, Idul Adha 10 Zulhijah jatuh pada Rabu, 22 Agustus.
Muhammadiyah sendiri dikenal mengeluarkan penetapan awal Ramadan, hari Idul Fitri dan Idul Adha mendahului keputusan pemerintah. Alasannya, Muhammadiyah memiliki metode tersendiri dalam menetapkan hari besar keagamaan yaitu dengan perhitungan pasti ilmu astronomi atau falak.
Editor: Yantina Debora