Petrik Matanasi

Abdul Aziz Saleh adalah Menteri Kesehatan RI kedua dari kalangan tentara. Ia adik dari pahlawan nasional Abdulrahman Saleh.

Tokoh sepuh Muhammadiyah ini bersikeras agar Piagam Jakarta tetap menjadi batang tubuh dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Setelah puluhan tahun memimpin Pharos, Eddie Lembong mendirikan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) dan Yayasan Nabil.

Kantor Kementerian Pertahanan adalah bekas kampus sekolah tinggi hukum dan markas Kempetai.

Ayah Prabowo mau pun kakek Nadiem adalah kader PSI di masa lalu. Saat ini kedua turunan PSI itu jadi menteri kabinet Jokowi.

Dalam pertempuran Surabaya terdapat sejumlah serdadu asal India yang beragama Islam. Mereka membelot dan membela Indonesia.

Kasus korupsi jenderal polisi di era Orde Baru terungkap berkat bantuan mantan Kapolri Hoegeng Iman Santoso.

Tarmizi Taher adalah Menteri Agama kedua dari kalangan militer. Kinerjanya tak terlalu cemerlang.

Kisah Letnan Jenderal Alamsjah Ratu Prawiranegara menjadi Menteri Agama di era Orde Baru.

Djamin Ginting adalah perwira Bukit Barisan yang setia kepada pemerintah pusat saat terjadi pemberontak PRRI di Sumatra.

Revolusi Indonesia bukan melulu soal heroisme. Soegih Arto adalah salah satu orang yang mau jujur atas hal konyol di masa itu.

Orde Baru mewajibkan PNS memilih Golkar. Mereka yang kritis dan menolak harus siap dimutasi ke pelosok atau bahkan dipecat.

Mohammad Yamin mengklaim Nusantara yang "disatukan" Majapahit sebagai tanah air Indonesia. Ia juga merekayasa wajah Gajah Mada.

Pada 3 Januari 1946, Bung Karno dan para pemimpin Republik lainnya berangkat ke Yogyakarta melalui Stasiun Manggarai.

Andi Mattalatta muda adalah olahragawan di Makassar. Setelah Indonesia merdeka, dia berjuang untuk  Republik dan akhirnya menjadi jenderal TNI.

Letak Stasiun Gambir tak jauh dari pusat komando kekuasaan sehingga menjadi saksi bisu sejumlah peristiwa bersejarah.

Jenderal jagoan perang Erwin Rommel akhirnya frustrasi juga. Melihat Jerman akan hancur, dia berusaha meyakinkan Hitler untuk menghentikan perang.

Ketika pasukan bersenjata hendak menculiknya pada dinihari 1 Oktober 1965, Abdul Haris Nasution tengah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan.

Semasa hidup, Maulwi Saelan telah menjaga dua hal penting Indonesia: gawang tim nasional dan Bung Karno.

TB Silalahi dan Sudi Silalahi pernah meminta sponsor saat akan mendaftar menjadi tentara, namun ditolak. Mereka akhirnya lulus secara murni.