Platina di Nusantara mula-mula dibuang karena dianggap tidak berharga dan tidak bisa dilebur. Orang-orang Eropa kemudian menganalisis dan mulai menambang.
Para peneliti dan ilustrator Komisi Pengetahuan Hindia Belanda meninggal dalam tugas ekspedisi. Rata-rata karena sakit, satu orang tewas dalam kerusuhan.
Minyak bumi di Nusantara terendus oleh ilmuwan Romawi asal Alexandria saat membahas geografi Sumatra. Berabad kemudian Belanda mulai mengeksploitasinya.
Kesalahan Bas Veth adalah tak mampu melihat kehalusan dan kedalaman budaya, sebab ia tak pernah benar-benar kontak dengan peradaban masyarakat pribumi.
Keberadaan kamus Hokkien-Belanda di masa lalu kiranya jadi pendorong untuk menyusun kamus Hokkien-Indonesia sebagai salah satu bahasa asing yang strategis.