tirto.id -
Penerapan sistem ganjil-genap di ruas tol dalam kota belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Wakil Kepala Dinas Transportasi DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan hal tersebut masih sebatas wacana dan sedang dikaji oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Menurutnya, sistem tersebut belum bisa dilakukan dalam waktu dekat karena masih banyak yang mesti dipersiapkan mulai dari produk hukum, rekayasa lalu lintas, hingga moda transportasi massal sebagai alternatif bagi para pengendara roda empat.
"Itu baru ide, ya, untuk mengendalikan ruas tol dalam kota, seperti dari Bekasi. Implementasi belum, masih lama," ungkapnya saat dihubungi Tirto, Rabu (16/8/2019).
Sigit mengatakan saat ini BPTJ baru memberlakukan HOV atau High Occupancy Vehicle atau lajur khusus kendaraan bermuatan banyak untuk rute Bekasi-Jakarta. HOV yang telah diresmikan sejak 27 Juli itu diklaim memungkinkan kecepatan tinggi dan tarifnya terjangkau.
Hingga saat ini, kata Sigit, telah ada lima bus yang beroperasi di jalur HOV. Bus tersebut juga dikawal oleh polisi dari Bekasi hingga Jakarta untuk mempercepat perjalanan. "Itu sudah diberlakukan, ada bus yang dari Terminal Bekasi sampai bunderan HI. Tapi baru ada yang pagi," tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akan menerapkan sistem ganjil-genap di sejumlah ruas tol dalam kota. Penerapan tersebut, kata dia, akan dimulai di tol Bekasi Barat hingga keluar tol Semanggi.
Implementasi tersebut akan tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan itu saat ini sedang dikaji Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Menurutnya, pemberlakuan sistem ganjil-genap dapat mengurangi 50 persen kemacetan terutama di tol Bekasi-Jakarta yang dilewati 40 ribu kendaraan setiap harinya.
Baca juga artikel terkait PLAT NOMOR GANJIL GENAP atau tulisan lainnya dari Hendra Friana
tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Jay Akbar & Maulida Sri Handayani
Penulis: Hendra Friana
Editor: Jay Akbar & Maulida Sri Handayani