tirto.id - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan membantu menanggulangi banjir besar akibat cuaca ekstrem yang terjadi di Jabodetabek sejak Selasa (31/12/2019) dengan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), Kamis (2/1/2020).
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi Tirto mengatakan, BPPT akan menggunakan TMC untuk percepatan penurunan hujan.
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) adalah suatu bentuk upaya intervensi manusia pada sistem awan untuk mengkondisikan cuaca agar berperilaku lebih mengarah sesuai dengan yang dibutuhkan.
"BPPT merencanakan akan menurunkan hujan ke Selat Sunda atau Lampung, namun jika arah angin ke timur akan diturunkan ke waduk-waduk seperti Jatiluhur dan Jatigede," ujar Agus.
Untuk membantu proses TMC tersebut BPPT bersama BNPB dan TNI akan mengerahkan 2 jenis unit pesawat yakni CN295 dan Casa.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan, prakiraan potensi hujan lebat awal tahun di Jabodetabek masih akan berlangsung hingga tujuh hari ke depan.
“Potensi hujan lebat 2 sampai 7 Januari di Jabodetabek,” kata Dwikorita.
Ia mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi banjir dan longsor serta angin kencang.
Prakiraan cuaca yang terjadi di Jabodetabek rata-rata diawali pada pagi hari berawan, siang hingga malam hujan. Meskipun sudah diprediksi, cuaca dapat sewaktu-waktu berubah karena anomali cuaca.
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH