tirto.id - Leani Ratri berhasil menyumbangkan medali perunggu bagi indonesia dari cabang tunggal putri para badminton di Istora Senayan, Jumat (12/10/2018).
Ia sempat tersungkur saat mencoba mengejar bola dari kontingen Cina, Hengfang Cheng. Papan skor menunjukkan angka 17-17. Berikutnya, permainan Ratri semakin panas dan berhasil memenangkan set pertama final tunggal putri cabang olahraga para badminton Asian Para Games 2018.
Istora Senayan bergemuruh saat Ratri mencetak poin ke 21, unggul dua poin dari Cheng. Satu kosong untuk kontingen Indonesia.
Untuk pertama kalinya, di gelaran Asian Para Games 2018 tribun penonton Istora penuh. Di halaman Istora, antrian penonton masih mengular demi menyaksikan final. Info terakhir bahkan tiket sudah terjual habis sebelum semua pertandingan digelar.
Pada set kedua, Ratri sempat unggul empat poin. Namun Cheng akhirnya bisa mengejar ketinggalan. Set kedua berakhir dengan kemenangan Cheng 21-18. Teriakan penonton tak henti-hentinya menyemangati Ratri. Terlebih ia merupakan unggulan pertama atlet putri cabor para badminton. Potensi emas sudah di depan mata.
Ratri kembali tersungkur saat mengejar bola keras dari Cheng pada set ketiga. Ia jatuh bangun mengejar ketinggalan sejak di awal set. Ratri tertinggal jauh, dan terus begitu hingga akhirnya Cheng menutup permainan dengan skor akhir 21-13. Nomor tunggal putri para badminton berakhir dengan sumbangan medali perak untuk Indonesia.
Ratri nampak menangis saat keluar gelanggang. Kekecewaan jelas terpancar di wajahnya yang kelelahan. Menurut ofisial kontingen Indonesia cabor para badminton, Yuanita Ambar Wulandari, nomor tunggal putri memang tidak ditargetkan mendapat emas mengingat Ratri harus berhadapan dengan Cina.
"Hangfeng Cheng tampil percaya diri karena pernah mengalahkan Ratri sebelumnya," kata Yuanita.
Sementara itu, bagi Hangfeng Cheng, Ratri merupakan sosok lawan yang tangguh. Beberapa kali ia kontra dengannya dan sempat kewalahan.
"Saya belajar banyak dari Ratri. Melawannya membuat saya banyak belajar dan itu sangat berarti bagi karir bulutangkis saya," ujar Cheng saat ditemui usai pertandingan.
Dengan kemenangan ini, Cheng menyumbang emas ke 133 bagi negeri Tirai Bambu. Setelah ini Ratri masih akan harus bertanding bersama Khalimatus Syadiyah dalam laga final nomor ganda putri.
"Atlet kami profesional. Ratri sudah siap untuk itu. Cukup percaya diri saja," lanjut Yuanita.
Di lapangan sebelah, Ukun Rukaendi berhasil lolos ke final tunggal putra usai mengalahkan delegasi India, Manoj Sarkar hanya dalam dua set. Indonesia saat ini masih memiliki sejumlah potensi emas di beberapa nomor di cabor para badminton.
Penulis: Restu Diantina Putri
Editor: Yantina Debora