tirto.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menyiapkan 1.500 angkutan TransJakarta untuk fasilitas transportasi Asian Games 2018. Hal ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Menurut Anies, bus tersebut akan digunakan untuk angkutan jurnalis dan atlet menuju venue-venue cabang olahraga (cabor) Asian Games 2018 agar mobilisasi tidak terhambat kemacetan Jakarta.
"Juga untuk para warga yang akan mendatangi venue karena di tempat-tempat itu tidak dimungkinkan untuk parkir, karena itu kita meminta kepada warga yang datang menonton menggunakan kendaraan umum," kata Anies, di Kantor BPK Jakarta, MT Haryono, Jakarta Selatan, Selasa (10/7/2018).
Anies menyatakan pihak TransJakarta akan menyiapkan shuttle bus dari berbagai titik yang tidak dijangkau halte. Ia pun meminta kepada pihak TransJakarta mengumumkan lokasi-lokasi shuttle agar warga tidak perlu mendatangi venue Asian Games dengan kendaraan pribadi.
Rute tersebut, kata Anies, akan diumumkan pihak TransJakarta melalui media sosial dan banner seperti halnya pengumuman uji coba ganjil-genap.
"Secara garis besar rute umumnya adalah menggunakan tol dari Wisma Atlet meskipun memang ada rute non-tol sebagai back up tapi utamanya menggunakan jalur tol," kata Anies.
Pada Senin (9/7/2018), Anies menyebut terdapat tiga venue cabang olahraga yang tidak bisa ditempuh dalam 34 menit dari Wisma Atlet, Kemayoran seperti yang ditargetkan pemerintah pusat.
Ketiga venue tersebut adalah cabang olahraga golf di Pondok Indah, pencak silat di Cibubur, dan Padepokan Pencak Silat di Taman Mini Indonesia Indah.
Faktor penyebab hal ini, kata Anies, adalah jarak ketiga venue tersebut dari Wisma Atlet yang memang jauh. Dari simulasi yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta, kata dia, antara Wisma Atlet ke Pondok Indah sejauh 42 km, ke TMII sejauh 29 km, dan ke Cibubur sejauh 35 km.
"Dengan kecepatan yang aman tidak mungkin bisa dijangkau dalam waktu seperti itu," kata Anies di JIEP Pulogadung, Senin (9/7/2018).
Masalah ini, kata Anies, bisa diselesaikan jika penginapan atlet dipindah lebih dekat ke venue. Namun, peraturan Olympic Council of Asia (OCA) tidak memperkenankan hal itu. Atlet harus tinggal di Wisma Atlet dan tidak boleh di tempat lain.
"Saya sudah bicarakan dengan INASGOC, tapi menurut mereka soal ini tidak terlalu masalah karena hampir di semua tempat kalau lapangan golf itu lokasinya pasti jauh. Lalu para atlet biasanya juga berangkatnya sangat pagi," kata Anies.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yuliana Ratnasari