Menuju konten utama

Arus Modal Asing yang Masuk Usai Pemilu Diperkirakan USD 26 Miliar

BI memprediksi arus modal asing yang masuk pada tahun ini mencapai sekitar 20-26 miliar dolar AS.

Arus Modal Asing yang Masuk Usai Pemilu Diperkirakan USD 26 Miliar
Ilustrasi Kotak suara KPU. ANTARA News/Ridwan Triatmodjo

tirto.id - Bank Indonesia (BI) yakin defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) akan lebih baik setelah Pemilu 2019 selesai. Sebab, diyakini usai Pemilu arus masuk modal asing akan besar.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menyebut bahwa aliran modal asing akan makin deras masuk ke Indonesia setelah Pemilu 17 April mendatang. Hal ini akan membuat kondisi neraca pembayaran di kuartal II menjadi lebih baik.

Bahkan, ia memprediksi arus modal asing yang masuk pada tahun ini mencapai sekitar 20-26 miliar dolar AS.

"2014 pada waktu itu selesai Pemilu situasi global saat itu cukup baik, kita terima inflow 26 miliar dolar AS. Mudah-mudahan setelah Pemilu nanti inflow yang masuk ke Indonesia jauh lebih bagus dari tahun lalu," ujarnya saat ditemui di kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2019).

Faktor penyebab derasnya arus modal asing yang masuk ke dalam negeri (capital inflow) itu, selain kepastian hukum usai Pemilu adalah laju kenaikan suku bunga The Fed.

"Jadi ya dana-dana bisa masuk ke Indonesia lebih baik lagi dan itu kita pantau terus," tuturnya.

Apalagi, kata Mirza, defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) bisa ditekan seiring dengan turunnya impor migas dan bahan baku komoditas.

Sehingga, yang menjadi tugas pemerintah untuk memperbaiki CAD adalah turunnya kinerja ekspor lantaran melambatnya perekonomian global.

"Nantinya kalau pun turun kita pastikan tidak banyak. Kedua, kita harus pastikan bahwa pertumbuhan impor bisa dikendalikan," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto