Menuju konten utama

Arti Minal Aidin Wal Faizin & Apa Ucapan Idul Fitri yang Benar?

Minal aidin wal faizin sering digunakan umat Islam Indonesia. Simak dasar penggunaan minal aidin wal faizin dan apakah merupakan ucapan tersebut benar?

Arti Minal Aidin Wal Faizin & Apa Ucapan Idul Fitri yang Benar?
Ilustrasi Hala Bihalal. foto/istockphoto

tirto.id - "Minal aidin wal faizin" menjadi salah satu ucapan yang paling sering digunakan dalam perayaan Lebaran Idul Fitri di Indonesia. Lantas apa makna dari ucapan tersebut dan apakah minal aidin wal faizin merupakan ucapan yang benar di hari raya?

Minal aidin wal faizin merupakan satu-kesatuan dari budaya Lebaran di Indonesia. Ucapan ini sudah ada sejak lama. Salah satunya termaktub dalam lagu populer “Selamat Hari Lebaran” ciptaan komposer legendaris, Ismail Marzuki pada tahun 1950-an.

Minal aidin wal faizin. Maafkan lahir dan batin,” lirik lagu “Selamat Hari Lebaran”.

Lagu bikinan Ismail Marzuki itu pertama kali direkam tahun 1954 di Radio Republik Indonesia (RRI) dan dinyanyikan Suyoso Karsono alias Didi. Kepopuleran lagu tersebut masih bertahan sampai saat ini, termasuk dengan hadirnya cover-an dari musisi ternama seperti Gigi hingga Project Pop.

Seiring dengan itu, minal aidin wal faizin masih digunakan sampai saat ini. Tak terkecuali menjadi kartu ucapan, baik cetak maupun digital. Juga lewat pesan di media sosial (medsos) hingga pengiriman pesan online lainnya.

Arti Minal Aidin Wal Faizin dalam Bahasa Indonesia

Dalam penggunaannya, minal aidin wal faizin sering disandingkan dengan ucapan bahasa Indonesia “Mohon maaf lahir dan batin”. Namun, arti minal aidin wal faizin sebenarnya bukan “Mohon maaf lahir dan batin”.

Minal aidin wal faizin merupakan ucapan dari bahasa Arab. "Minal Aidin" dapat diartikan "dari orang-orang yang kembali (ke fitrah)", dan "wal Faizin" berarti "dan orang-orang yang menang".

Atau minal aidin wal faizin juga dapat diartikan sebagai “termasuk orang-orang yang kembali (ke fitrah) dan meraih kemenangan." Lantas, apakah minal aidin wal faizin merupakan ucapan yang tepat untuk Idul Fitri?

Sejarah Minal Aidin Wal Faizin & Apa Ucapan Idul Fitri yang Benar?

Minal aidin wal faizin merupakan ucapan yang sudah ada sejak lama, bahkan sebelum Ismail Marzuki menciptakan lagu “Hari Lebaran”. Menghimpun berbagai sumber, minal aidin wal faizin dipercaya berasal dari Madinah, Arab Saudi.

Ucapan tersebut berkaitan dengan Perang Badar, yang merupakan pertempuran antara umat Islam dan kaum Quraisy. Berakhirnya Perang Badar, bertepatan dengan perayaan Idul Fitri pertama pada 624 Masehi atau tahun ke-2 Hijriah.

Dalam Perang Badar, Umat Muslim meraih kemenangan. Setelahnya, kemenangan ini dirayakan secara besar-besaran sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Swt. Lalu muncul ucapan "minal aidin wal faizin".

Versi lengkap ucapan tersebut berbunyi "Allahummaj ‘alna minal ‘aidin wal faizin", yang dalam bahasa Indonesia berarti "Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang kembali (dari Perang Badar) dan memperoleh kemenangan." Karena saling berdekatan antara Idul Fitri dan berakhirnya Perang Badar, maka umat Musim merayakan dua kemenangan sekaligus.

Versi lain menyebutkan, ucapan “minal aidin wal faizin" berasal dari syair pada masa Al Andalus (Spanyol dan Portugal). Syair ini ditulis oleh Shafiyuddin Al-Huli. Adapun ungkapan tersebut disebutkan sebagai bagian dari nyanyian yang biasa digunakan oleh para perempuan saat merayakan hari raya.

Dari berbagai versi hingga penggunaannya kini, ucapan ‘minal aidin wal faizin’ dipakai untuk merayakan kegembiraaan, meskipun konteksnya berbeda. Lantas apakah ucapan tersebut tepat digunakan di hari Lebaran?

Minal aidin wal faizin sebenarnya tidak dikhususkan untuk Idul Fitri. Akan tetapi banyak kalangan menilai, tradisi ucapan minal aidin wal faizin ini tetap merupakan sesuatu yang baik, karena tidak ada pertentangan dengan ajaran syariat.

Selain minal aidin wal faizin, ada lagi ucapan lain yang bisa digunakan saat Idul Fitri, yaitu “taqabbalallahu minna wa minkum” yang artinya “Semoga Allah menerima amalan kami dan kalian”. Hal ini juga didasarkan hadist yang diriwayatkan oleh para sahabat Rasulullah SAW.

Baca juga artikel terkait LEBARAN 2025 atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Edusains
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Fitra Firdaus