Menuju konten utama

Apresiasi Anak Berkreasi, Lestarikan Tari Tradisi

Selain fokus pada gaya hidup perempuan sehat, Perempuan Punya Karya juga menyediakan ruang apresiasi buat anak.

Apresiasi Anak Berkreasi, Lestarikan Tari Tradisi
Perempuan Punya Karya dan komunitas penyelenggara acara ibu dan anak Layana berkolaborasi memperingati Hari Kemerdekaan RI dengan sederet kegiatan kreatif, termasuk lomba tari kreatif untuk anak, yang berlangsung pada Sabtu, 10 Agustus 2024 di Yogyakarta. tirto.id/Siti Fatimah

tirto.id - Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-78, Perempuan Punya Karya berkolaborasi dengan komunitas penyelenggara kegiatan ibu dan anak Layana menggelar rangkaian acara bertajuk Freedom Through Creativity pada 9-10 Agustus 2024 di Yogyakarta.

Di samping acara kebugaran dan kesehatan bagi ibu dan perempuan, panitia juga menyiapkan ruang apresiasi bagi anak usia 5-10 tahun dalam lomba tari kreasi bertajuk Unleash Your Moves.

Mila Rossinta, salah satu juri sekaligus founder komunitas Perempuan Punya Karya, menyatakan bahwa kegiatan lomba ini berkolaborasi dengan sanggar tari yang dinaunginya, Mila Art Dance.

“Salah satu cara kami mendekatkan tari tradisi Indonesia dengan anak muda dengan memberikan wadah,” sebutnya.

Menurut Mila, anak zaman sekarang cenderung kurang akrab dengan tari tradisi. Maka, salah satu upaya untuk mengenalkannya adalah dengan menghadirkan ruang kreasi. Melalui ruang kreasi ini, bukan tidak mungkin terwujud jembatan idiom tradisi dengan hal-hal kebaruan yang mewadahi semangat anak.

“Anak butuhnya tarian yang semangat, kami wadahi itu dengan karya kreasi. Jadi karya anak bangsa yang basic-nya tradisi tapi dikemas akulturasi secara kekinian. Bisa membuat siapa pun yang melihat bahwa ragam Indonesia dari Sabang-Merauke yang sebetulnya ada 3.300 lebih itu luar biasa kaya,” jabar Mila.

Melalui kegiatan ini, Mila berharap, tumbuh generasi bangsa yang mencintai budaya terutama tari tradisi.

“Semoga generasi berikutnya lebih cinta pada apa yang kita punya, tari tradisi lewat tari kreasi juga menyemangati mereka setelah melalui proses yang panjang, ada ruang diapresiasi. Perihal menang dan kalah itu bukan poin. Tapi [yang utama adalah] prosesnya dan sudah luar biasa berani mementaskan. Ini poin dari acara kali ini,” tandasnya.

Unleash Your Moves mendapat apresiasi dari Widya Nuraeni, ibu salah satu peserta tari, “Kegiatan ini menurut saya sangat bagus. Bisa memberikan wadah bagi anak supaya lebih berani. Anak biasa suka malu, tapi ketika anak tampil di depan umum bersama teman-temannya jadi lebih percaya diri.”

Widya melanjutkan,“Anak saya baru beberapa kali ikut pertemuan tari, dan ndilalah ini dari keinginan dia sendiri mau ikut lomba. Dari pagi make up, nggak rewel. Kalau menang, ada semangat ikut lagi. Kalau pun nggak menang nggak papa, sudah berani tampil.”

Sekilas tentang Perempuan Punya Karya, komunitas ini dibentuk di Yogyakarta pada 2016 oleh trio perempuan pengusaha Ewindha Sari, Mila Rossinta, dan Manda Baskoro.

Mereka ingin mendorong perempuan agar semakin berdaya dan aktif berkarya, sembari terus menggali potensi mereka. Melalui komunitas ini, mereka ingin meyakinkan setiap perempuan bahwa masing-masing memiliki potensi yang selalu dapat diwadahi dalam ruang apresiasi.

Perempuan Punya Karya selama ini rutin menggelar program pemberdayaan di berbagai aspek, dari literasi keuangan, pelatihan womenpreneur, kesehatan dan kebugaran, sampai personal development.

Baca juga artikel terkait SUPPLEMENT CONTENT atau tulisan lainnya dari Siti Fatimah

tirto.id - Diajeng
Kontributor: Siti Fatimah
Penulis: Siti Fatimah
Editor: Sekar Kinasih