tirto.id - “Yang baik itu manis."
Sebuah tagline iklan salah satu merek sirup yang begitu populer jadi langganan mengisi layar kaca di masa Ramadan. Iklan sirup memang makin gencar mengisi hari-hari selama Puasa. Namun secara tak sadar iklan yang sering ditemui konsumen telah berhasil melekat dalam ingatan.
Hal ini terungkap dari riset mandiri yang dihimpun oleh Tirto terhadap 588 responden beragama Islam yang berdomisili di Pulau Jawa. Riset yang berlangsung 18-31 Mei 2017, berhasil mengorek beberapa fakta unik, antara lain pilihan konsumen terhadap cita rasa sirup, merek sirup yang mereka beli, hingga raja pasar sirup versi para responden.
Berdasarkan tempat tinggal, distribusi responden cukup merata sebanyak 27,72 persen responden tinggal di Jawa Barat dan 9,35 persen responden tinggal di Banten. Mayoritas responden berusia 20-29 tahun (76,36 persen).
Survei ini mendapati data bahwa rasa jeruk, cocopandan dan melon merupakan rasa sirup pilihan masyarakat di bulan Puasa. Terungkap 27,38 persen responden di Pulau Jawa memilih Jeruk sebagai rasa sirup favorit mereka selama puasa. Kelompok responden berusia 30-39 tahun, rasa sirup favoritnya justru cocopandan yang mengambil porsi 27,50 persen.
Selanjutnya sirup rasa jeruk menyumbang 21,25 persen, dan melon 18,75 persen. Sedangkan, masyarakat yang berusia jauh lebih muda sekitar usia 20-an (20-29 tahun), sirup favorit juga jeruk yang mencapai 29,84 persen, melon 22,27 persen, dan cocopandan 21,16 persen.
Tak cukup soal rasa pada sirup yang jadi penentu konsumen, tapi sensasi menyegarkan merupakan kriteria rasa sirup yang dipilih oleh para responden. Sebanyak 23,13 persen masyarakat juga memilih sirup berdasarkan rasa yang khas, seperti rasa pisang dan jeruk yang kuat. Aroma sirup juga menjadi salah satu kriteria masyarakat memilih rasa sirup (3,57 persen).
Sirup merek Marjan merjadi mayoritas sirup yang dihidangkan saat Ramadan (63,61 persen). ABC menempati posisi kedua sebagai merek yang dipilih untuk menemani buka puasa (33,33 persen) dan sirup Tjampolay asal Cirebon menempati posisi ketiga (4,59 persen).
Selain rasa yang khas (24,32 persen), orang tua, khususnya Ibu, juga menjadi salah satu penentu merek sirup favorit seorang konsumen. Hal ini dapat terlihat dari 24,83 persen responden yang menyatakan bahwa merek sirup yang mereka beli pada bulan puasa saat karena kebiasaan sejak dulu ataupun favorit keluarga. Iklan juga berpengaruh besar dalam menentukan keputusan membeli sirup selama Ramadan, terlihat dari 10,88 persen masyarakat yang menyatakan faktor iklan mempengaruhi keputusan mereka saat membeli sirup.
Penulis: Dinda Purnamasari
Editor: Suhendra
