tirto.id - Sifat fisika dan kimia suatu benda merupakan salah satu hal penting yang harus dipahami sebelum mendalami tentang perubahan materi pada suatu zat.
Perubahan materi adalah perubahan suatu zat yang dipengaruhi oleh sifat-sifat dari materi terkait.
Dikutip dari bukuIlmu Pengetahuan Alam oleh Wahono Widodo, Fida Rachmadiarti, dan Siti Nurul Hidayati (2017:118), sifat-sifat suatu benda (materi) kategorikan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
Sifat fisika adalah segala hal yang berkaitan dengan keadaan fisik suatu materi yang meliputi bentuk, warna, bau, kekerasan, titik didih, titik beku, titik leleh, dan daya hantar, ukuran partikel, dan massa jenis(densitas). Sementara, sifat kimia yaitu segala hal yang berkaitan dengan mudah atau sukarnya suatu zat (materi) ketika bereaksi terutama secara kimia.
Sifat-sifat Fisika suatu Benda
Dikutip dari buku modulPembelajaran Jarak Jauh: Ilmu Pengetahuan Alam oleh Kemendikbud (2020:41) beberapa sifat fisika yang terdapat dalam suatu benda sebagai berikut:
1. Wujud
Berbagai zat yang berada di alam dibagi ke dalam 3 (tiga) jenis, yaitu zat padat, zat cair, dan zat gas. Setiap zat dapat berubah bentuk apabila mengalami perubahan suhu. Namun, perubahan yang terjadi pada suatu zat tidak akan menghasilkan zat baru.
2. Ukuran
Sifat fisika dari suatu benda yang mudah untuk diamati adalah ukurannya. Adanya perbedaan ukuran setiap benda, menjadikan kemudahan dalam membedakan antar benda satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh, pasir dan batu memiliki ukuran yang berbeda, sehingga mudah untuk dibedakan jenisnya.
3. Bentuk
Aktivitas dari manusia maupun makhluk hidup lainnya dapat menyebabkan terjadinya sifat fisik suatu benda pada bentuknya. Sebagai contoh, plat besi yang dapat dibentuk sehingga menghasilkan pisau. Kemudian, kayu yang diolah akan menghasilkan sebuah kursi atau meja.
4. Volume
Volume adalah sifat fisis yang dimiliki oleh benda. Adanya sifat tersebut, memungkinkan manusia untuk memanfaatkan suatu benda. Sebagai contoh dengan diketahuinya volume benda, manusia dapat menempatkan sesuai dengan volumenya. Hal tersebut terjadi dalam perilaku pengepakkan barang ke dalam kardus.
Sifat-sifat Kimia suatu Benda
Beberapa sifat kimia yang terdapat dalam suatu benda sebagai berikut:
1. Warna yang berubah
Perubahan warna yang terjadi dalam suatu benda, masuk ke dalam sifat kimia. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya perubahan suhu sehingga mempengaruhi warna suatu benda. Sebagai contoh dari perubahan warna benda, terjadi pada buah yang menjadi matang.
2. Perubahan suhu
Perubahan suhu (temperatur) dalam suatu benda dapat terjadi dan masuk ke dalam sifat kimia suatu benda. Perubahan suhu pada suatu benda dapat dimanfaatkan di kehidupan sehari-hari, sebagai contoh, proses perubahan suhu terjadi pada proses pembuatan tempe yang diberi air. Suhu pada tempe akan berubah.
3. Terjadinya gas
Pada proses perubahan kimia suatu benda, dapat menghasilkan adanya gas. Sebagai contoh, proses percampuran logam seng ke dalam tabung yang berisi larutan asam sulfat. Percampuran tersebut, akan menghasilkan seng sulfat dan gelembung-gelembung gas.
4. Berkarat
Terjadinya karat pada suatu benda, disebabkan karena adanya reaksi antara logan dan oksigen. Berkarat masuk ke dalam sifat kimia lantara menghasilkan sebuah zat yang bersifat baru.
5. Racun
Beberapa zat yang berada di alam memiliki sifat kimia beracun. Sifat tersebut, dapat dimanfaatkan manusia untuk membasmi hama yang menyusahkan. Beberapa contoh zat-zat bercaun tersebut seperti insektisida, pestisida, dan herbisida.
Perbedaan Perubahan Sifat Benda Fisika dan Kimia
Mengutip modul PJJ IPA Kelas VII (Kemdikbud 2020), berikut ini perbedaan sifat benda fisika dan kimia, serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari:
1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika merupakan perubahan zat yang tanpa disertai terbentuknya zat baru. Bisa jadi, materi yang berubah tersebut memiliki perubahan bentuk dan wujud. Namun, peristiwa ini tidak lantas menghilangkan sifat fisikanya.
Sifat pada perubahan fisiknya adalah sementara. Sebab, materi yang berubah dapat dikembalikan lagi ke wujud asalnya. Contoh paling mudah dalam memahami hal ini yaitu mencairnya es batu menjadi air.
Pada kasus es batu yang mencair, air yang merupakan hasil lelehan dapat dikembalikan ke bentuk semula dengan membekukannya.
Air juga bisa berubah wujud dengan memanaskannya yang akan menjadi uap air. Sifat fisika pada materi air tersebut tidak ada yang berubah.
Contoh-contoh lain perubahan fisika tampak pada kejadian berikut:
- Air menjadi es batu (membeku).
- Uap air menjadi air (mengembun).
- Air menjadi uap air (menguap).
- Lilin yang meleleh.
- Perubahan kayu menjadi meja.
- Perubahan kain menjadi pakaian.
- Larutnya gula ke dalam air.
- Garam dilarutkan ke dalam air.
- Bola lampu menjadi panas karena menyerap energi listrik.
- Beras diubah menjadi tepung beras.
2. Perubahan kimia
Perubahan kimia yaitu perubahan yang akan menghasilkan materi baru dengan sifat berbeda dari materi awalnya. Perubahan ini dikenal pula sebagai reaksi kimia.
Apabila materi awal telah mengalami reaksi kimia, maka tidak bisa dikembalikan seperti keadaan semula.
Contoh yang mudah diamati dari perubahan kimia yaitu besi berkarat. Besi dengan karat besi, keduanya memiliki sifat berlainan. Jika besi telah mengalami karatan maka tidak lagi dapat dikembalikan sifatnya seperti semula.
Karatan disebabkan reaksi oksigen yang menembus ke celah-celah besi sehingga membentuk karat di dalamnya setelah jangka panjang.
Penyebab terjadinya reaksi kimia lainnya yaitu:
- Pembakaran. Benda yang mudah terbakar akan berubah menjadi wujud lain. Contohnya adalah kayu yang dibakar.
- Proses fotosintesis. Kejadian fotosintesis membuat gas karbondioksida dan air berubah menjadi karbohidrat dan gas oksigen. Proses ini terjadi pada tumbuhan hijau di siang hari.
- Proses bernapas. Saat bernapas, oksigen yang masuk paru-paru akan mengalami perubahan dan mengeluarkan gas karbondioksida.
- Pembusukan. Pembusukan akan membuat suatu materi menjadi materi baru. Contohnya roti menjadi berjamur, susu menjadi asam rasanya, dan lainnya.
- Fermentasi. Proses fermentasi paling kentara pada pembuatan tape singkong. Singkong yang mengalami peragian akan memiliki wujud baru dan memiliki sedikit kandungan alkohol.
- Pemasakan. Proses pemasakan akan menimbulkan wujud dan sifat baru pada materi yang dimasak.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani