tirto.id - Saat ini, siswa-siswi di Indonesia tengah memasuki Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2023 setelah menempuh proses yang cukup panjang dimulai dari pendaftaran, seleksi, dan penerimaan di sekolah baru.
MPLS yang dulu lebih dikenal dengan Masa Orientasi Siswa (MOS) adalah titik awal bagi para murid yang menginjak lingkungan serta suasana sekolah yang berbeda dari sebelumnya.
Berbeda dengan MOS yang dilaksanakan oleh para siswa senior di bawah bimbingan para guru, MPLS dikerjakan oleh pihak sekolah dengan mengutamakan pematerian untuk bekal bagi para murid baru dalam menjalani kehidupan sebagai siswa di sekolah tersebut.
Konsep MPLS berbeda dengan MOS sebab kegiatannya lebih mengutamakan pemberian materi yang memiliki nilai lebih positif dan bermuatan karakter.
Materi-materi yang diberikan biasanya adalah mengenai Wawasan Wiyata Mandala, kegiatan kesiswaan, pendidikan karakter, cara agar belajar lebih efektif, pembahasan mengenai aturan dan kebiasaan sekolah, serta pengenalan mengenai budaya lokal.
Dalam MPLS, keterlibatan siswa senior maupun alumni sebagai penyelenggara adalah dilarang. Dalam Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 18 Tahun 2016, terdapat ketentuan lain yang membahas MPLS seperti larangan kegiatan perpeloncoan, pemungutan biaya, tindakan kekerasan, sampai pemberian tugas mengenakan atribut yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan pembelajaran.
Daftar Kegiatan Siswa Selama MPLS
Pada dasarnya, bentuk kegiatan MPLS masing-masing sekolah berbeda-beda menyesuaikan dengan kebutuhan lembaga pendidikan itu sendiri.
Setiap sekolah memiliki pendekatan yang berbeda terhadap para siswa baru namun dengan tujuan yang sama yakni membuat para siswa mampu beradaptasi lebih mudah dan cepat dengan lingkungan sekolah serta agar mereka lebih nyaman dalam melaksanakan kegiatan belajar dan biasanya, kegiatan tersebut tidak lepas dari hal-hal di bawah ini:
1. Pemberian wawasan Wiyata Mandala
Wawasan bisa diartikan sebagai sikap atau sudut pandang sementara Wiyata berarti pendidikan dan Mandala adalah lingkungan atau tempat.
Secara khusus, Wawasan Wiyata Mandala memiliki makna sikap untuk menghargai dan tanggung jawab terhadap sekolah sebagai wadah atau tempat menimba ilmu.
2. Pengenalan Warga Sekolah
Warga sekolah terdiri dari murid, guru, kepala sekolah, staf administrasi, pendukung pendidikan, dewan orangtua/wali, alumni, dan masyarakat sekitar yang mana para pedagang di kantin sekolah juga termasuk di dalamnya.
3. Pengenalan Visi-Misi Sekolah
Visi misi sekolah juga merupakan hal penting yang perlu diketahui oleh par murid untuk mengarahkan tujuan dan motivasi mereka, memahami nilai-nilainya, serta memperkuat keterlibatan mereka di sana.
4. Pengenalan sarana dan prasarana sekolah
Para murid baru akan lebih mudah beradaptasi serta memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah untuk kepentingan mereka sebagai siswa secara maksimal termasuk di dalamnya dalam pengembangan minat dan bakat yang bisa dikerjakan dalam kegiatan ekstra kurikuler.
5. Pemberian Motivasi
Penanaman motivasi terhadap para murid sangat diperlukan sebab dengan demikian, semangat mereka akan tetap terjaga dan bisa lebih fokus pada tujuan pribadi dan kepentingan mereka selaku pelajar.
6. Pembangunan Hubungan Sosial
Hubungan sosial di sini adalah pengenalan murid terhadap murid lainnya untuk membentuk sebuah ikatan antara mereka sehingga mampu terjalin kebersamaan dan kekompakan.
Selain beberapa poin yang tadi disebutkan, ada juga kegiatan lain yang bisa dilakukan ketika MPLS seperti pembangunan karakter, penanaman nilai-nilai serta perilaku positif, dan bahkan kegiatan hiburan seperti ice breaking agar para peserta tetap betah menjalani agenda yang sudah ditetapkan.
Penulis: Fajri Ramdhan
Editor: Yandri Daniel Damaledo