tirto.id - Green building merupakan konsep arsitektur dan konstruksi yang meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan, baik dalam tahap proses maupun penggunaan bahan bangunannya.
Tujuan penerapan green building ialah meminimalisir dampak negatif bangunan terhadap lingkungan sepanjang siklus hidupnya.
Sistem yang ramah lingkungan dilakukan mulai dari tahap perencanaan,desain, konstruksi, pengoperasian bangunan, perawatan, hingga suatu saat jika terjadi pembongkaran.
Apa Saja 6 Kriteria Green Building?
Green building memiliki beberapa kriteria dalam penerapannya. Green Building Council Indonesia merilis enam kriteria penilaian untuk bangunan versi 1.2 dengan konsep green building. Berikut rinciannya:
1. Tepat guna lahan (Appropriate Site Development)
Kriteria tepat guna lahan bertujuan memperbaiki dan memanfaatkan lahan secara berkelanjutan.Hafiz dalam jurnal
Penilaian Kriteria Green Building Kategori Guna Lahan, Konservasi Air, dan Manajemen Lingkungan Bangunan pada Gedung CCR IPB (2019) menuliskan, penggunaan lahan yang tepat dan efisien artinya tidak menggunakan seluruhnya untuk bangunan. 30 persen total lahan dapat difungsikan sebagai daerah resapan dan lahan terbuka hijau.2. Efisiensi dan konservasi energi (Energy Efficiency and Conservation)
Kriteria Efisiensi dan konservasi energi menekankan pada penghematan dalam penggunaan energi dalam proses konstruksi green building.Kriteria efisiensi dan konservasi energi dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti:
- Mengetahui konsumsi listrik agar dapat melakukan pemantauan dan penghematan listrik.
- Penghematan konsumsi energi dari sistem pencahayaan buatan.
- Menghemat penggunaan energi dari perencanaan penggunaan AC sesuai kebutuhan.
- Mengurangi panas rumah yang diterima rumah dari selubung rumah.
- Mengurangi penggunaan energi non-terbarukan.
3. Konservasi air (Water Conservation)
Salah satu dari enam kriteria green building yang tak kalah penting adalah konservasi air. Kriteria konservasi air maksudnya, dalam proses pembangunan, tidak ada sumber daya air yang terbuang sia-sia.Salah satu kriteria green building ini dapat diterapkan dengan melakukan pemantauan dan penghematan air, menggunakan air hujan sebagai sumber air alternatif, mendorong adanya pengelolaan air limbah dari pembangunan.
4. Siklus dan sumber material (Material Resource And Cycle).
Kriteria green building berikutnya adalah siklus dan sumber material. Kriteria ini menekankan supaya material bangunan tidak berakhir di tempat pembuangan.Harapannya, material itu dapat dimanfaatkan kembali. Semisal material tidak dapat dimanfaatkan kembali, dapat dibuang dengan cara yang ramah lingkungan.
5. Kesehatan dan kenyamanan dalam ruang (Indoor Health and Comfort).
Kriteria kesehatan dan kenyamanan dalam ruang dalam green building bertujuan mempertimbangkan kesehatan dan kenyamanan pengguna, baik di dalam maupun di sekitarnya karena memengaruhi produktivitas.Cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkan kriteria ini di antaranya meliputi:
- Meningkatkan kualitas hidup dalam rumah dengan pencahayaan alami yang baik dan mengurangi penggunaan lampu pada siang hari.
- Mencegah terjadinya gangguan visual akibat tingkat pencahayaan yang tidak sesuai dengan daya akomodasi mata.
- Memberikan kenyamanan dari gangguan suara luar ruangan.
- Mengurangi kontaminasi udara dalam ruang dari emisi material interior yang dapat membahayakan kesehatan.
6. Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Environment Management)
Kriteria manajemen lingkungan bangunan berguna untuk memanajemen green building yang terencana sebagai pengarah tindakan pihak pengelolaan gedung sehingga menunjukkan hasil yang ramah lingkungan.Kriteria manajemen lingkungan bangunan dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya meliputi:
- Menjaga kualitas lingkungan dan daya dukung lingkungan akibat pembangunan rumah.
- Memberikan informasi operasional rumah dan lingkungannya untuk penghuni rumah.
- Mendorong manajemen kebersihan dan sampah secara terpadu sehingga mengurangi beban TPA.
- Meningkatkan keamanan dan kenyamanan penghuni rumah.
Contoh Green Building di Indonesia
Contoh green building di Indonesia ada beberapa, bahwa di antaranya telah bersertifikat greenship dari Green Building Council Indonesia. Berikut ini beberapa contoh green building di Indonesia:
- Menara BCA Jakarta
- Sequis Center
- Kementerian Pekerjaan Umum
- Sampoerna Strategic Square
- Pacific Place
- Gedung TerasKita
- Gedung Mina Bahari IV Kementerian Kelautan dan Perikanan
- L'oreal Indonesia
- Wisma Subiyanto
- Alamanda Tower
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin