Menuju konten utama

Apa Makna Turun Hujan Saat Perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina?

Apa makna turun hujan saat perayaan Hari Raya Imlek bagi masyarakat Tionghoa?

Apa Makna Turun Hujan Saat Perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina?
Umat Tri Dharma memanjatkan doa saat sembahyang 'Song Sen' di Klenteng Tjoe Hwie Kiong, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (26/1/2022). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/rwa.

tirto.id - Imlek merupakan perayaan tahun baru Cina yang dirayakan oleh orang Tionghoa di seluruh dunia.

Imlek sendiri merupakan perayaan tahun baru yang didasarkan oleh kalender Cina yang dibuat berdasarkan pergerakan bulan.

Hari raya Imlek di 2023 telah ditetapkan melalui SKB 3 Menteri yaitu Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Agama, dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.Menurut SKB 3 Menteri, perayaan Imlek 2023 jatuh pada tanggal 22 Januari 2023.

Tanggal tersebut menjadi hari libur nasional ditambah dengan satu hari cuti bersama setelahnya yaitu di tanggal 23 Januari 2023.

Imlek sendiri merupakan perayaan tahun baru Cina dan Festival Musim Semi yang pertama kali dirayakan sekitar 3.500 tahun lalu.

Terdapat banyak mitos yang mendasari perayaan Imlek ini, antara lain adalah makhluk raksasa bernama Nian yang memakan hasil panen, ternak, dan orang-orang pada pergantian tahun baru.

Banyak petasan yang dinyalakan ketika perayaan ini juga didasarkan pada mitos tersebut yaitu untuk menakut-nakuti Nian.

Selain itu terdapat juga mitos lain perihal tahun baru Cina di mana seseorang tidak boleh menggunting rambut, tidak boleh membersihkan rumah, dan menjauhkan benda tajam dari rumah agar masyarakat Tionghoa mendapat keberuntungan dan dijauhkan dari hal-hal buruk yang terjadi di tahun berikutnya.

Makna Turun Hujan Saat Perayaan Imlek

Berbicara soal keberuntungan dan dijauhkan dari hal-hal buruk, salah satu hal lain yang dipercaya memberikan keberuntungan pada saat perayaan imlek adalah turunnya hujan.

Menurut buku Tionghoa Tanjungpinang: Liao Lai Nang, gerimis atau hujan saat perayaan tahun baru Imlek memberi keberkahan. Akan tetapi, kepercayaan ini tidak berlaku pada saat Imlek saja, tetapi setiap saat turun hujan terutama pada acara tertentu seperti perkawinan dan kelahiran seorang bayi.

Dilansir dari laman ABC, Nathan Lee Long, seorang wakil ketua dari Cairns and District Chinese Association di Australia mengatakan bahwa air, air mengalir, atau hujan merupakan simbol keberuntungan dalam budaya Tionghoa.

Hal inilah yang menyebabkan banyak sekali mitos terkait hujan deras yang kerap turun menjelang perayaan tahun baru Cina atau Imlek dapat membawa keberuntungan.

Jika ditelusuri berdasarkan sudut pandang ilmiahnya, BMKG memiliki penjelasan tersendiri terkait hujan yang turun menjelang perayaan tahun baru Imlek.

Dilansir dari situs Bandung.go.id, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa hari raya Imlek selalu jatuh di antara akhir Januari atau awal Februari.

Periode waktu tersebut memang bertepatan dengan puncak musim hujan dengan curah hujan yang sangat tinggi.

Hal tersebutlah yang membuat perayaan tahun baru Imlek selalu diidentikkan dengan turunnya hujan deras.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Yandri Daniel Damaledo