Menuju konten utama

Apa Kepanjangan PSHT yang Bentrok dengan Brajamusti 4 Juni 2023

Mengenal PSHT Jogja yang bentrok dengan PSIM tadi malam 4 Juni 2023.

Apa Kepanjangan PSHT yang Bentrok dengan Brajamusti 4 Juni 2023
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) memukul Gong Monumen Satu Abad Terate Emas Untuk Dunia saat acara puncak peringatan satu abad perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Kota Madiun, Jawa Timur, Jumat (2/9/2022). ANTARA FOTO/Siswowidodo/nym.

tirto.id - Kota Yogyakarta tengah dihebohkan dengan kejadian bentrokan besar yang diduga terjadi antara dua kelompok PSHT dan PSIM pada Minggu sore hingga malam, 4 Juni 2023, di Jalan Kenari, Jalan Kusumanegara, dan Jalan Tamansiswa.

Kerusuhan Yogyakarta ini sempat menempati trending di sejumlah platform media sosial dengan memperlihatkan belasan hingga puluhan orang saling melemparkan batu hingga memblokade jalan.

Dalam kasus ini, salah satu kelompok suporter PSIM Yogyakarta yakni Brajamusti diduga terlibat aksi bentrok dengan salah satu perguruan bela diri, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), yang disebut-sebut tersulut emosi usai salah satu anggota PSHT mendapat perlakukan penganiayaan beberapa waktu lalu hingga korban ini harus dirawat intensif di rumah sakit karena luka bacok yang diterima.

Pihak keamanan wilayah setempat yang telah menerima laporan adanya kerusuhan yang terjadi, langsung menurunkan ratusan anggota Polisi, Brimob, dan TNI yang disiagakan di sejumlah titik untuk mengantisipasi kerusuhan lanjutan.

Akibat kerusuhan itu, polisi kemudian mengalihkan sementara waktu sejumlah arus lalu lintas guna mengantisipasi jatuhnya korban serta meminimalisir bentrokan yang semakin meluas. Polisi juga mengimbau warga setempat agar tidak ikut tersulut akibat bentrokan tersebut.

Setelah melerai kerusuhan Polres Bantul kemudian menetapkan tiga tersangka yakni DP, HA, dan BA. Ketiga tersangka ini telah diamankan untuk dimintai keterangan dan diproses lebih lanjut.

Selain itu, Polda DIY menyebutkan bahwa pihaknya telah mengamankan ratusan anggota kelompok yang terlibat bentrok menggunakan 16 truk milik kepolisian.

Adapun demikian, Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Irjen Pol Suwondo Nainggolan melalui sebuah pernyataan menyebutkan bahwa situasi di Jalan Taman Siswa, Kota Jogjakarta, telah terkendali pada Minggu malam pasca bentrokan yang terjadi sejak sore hari.

Suwondo menambahkan bahwa ia menurunkan sejumlah personilnya untuk melakukan patroli di sejumlah wilayah Yogyakarta guna memastikan tidak ada keributan susulan.

Bentrokan PSHT Buntut dari Penganiayaan Salah Satu Anggotanya?

Berdasarkan informasi yang tersebar, diketahui bahwa bentrokan PSHT di Yogyakarta dengan sejumlah warga setempat dan pentolan kelompok suporter PSIM ini berakar dari aksi penganiayaan yang terjadi pada 28 Mei 2023 lalu terhadap salah satu anggota PSHT di kawasan Parangtritis, Yogyakarta.

Menurut laporan Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana pada Rabu, 31 Mei 2023, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengamankan tiga orang tersangka dalam kasus penganiayaan seorang warga yang sekaligus anggota PSHT di kawasan Pantai Parangtritis, Bantul, DIY, pada 28 Mei 2023.

Ketiga tersangka yang diamankan ini yakni meliputi DP (27), BA (31), dan HA (27). Ketiganya dijerat Pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun enam bulan pidana penjara.

Di samping itu, sehari setelah aksi penganiayaan terhadap salah satu anggota PSHT, ratusan anggota PSHT dilaporkan mendatangi Mapolres Bantul, DI Yogyakarta, untuk mengawal kasus penganiayaan itu.

Salah satu anggota PSHT yang menjadi korban penganiayaan ini bernama Ali Sutanto, warga Mancingan, Parangtritis. Menurut Sesepuh PSHT, Haryadi, mengatakan Ali menjadi korban penganiayaan pada saat ia dan warga sekitar berniat untuk mengingatkan kelompok pemuda yang tengah menyelenggarakan hiburan musik di salah satu penginapan di Pantai Parangtritis.

Naasnya, pada saat Ali mengingatkan, kelompok pemuda tersebut tersinggung hingga adanya salah paham yang berujung aksi penganiayaan berupa pembacokan. Akibatnya, Ali mendapat luka bacok di tangan dan kepala yang membuatnya harus dirawat secara intensif di rumah sakit.

Apa Itu PSHT Jogja yang Bentrok dengan PSIM?

Persaudaraan Setia Hati Terate atau PSHT merupakan salah satu perguruan bela diri yang telah didirikan sejak 1922 oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo. PSHT termasuk perguruan legendaris yang masih bertahan dan semakin berkembang dari masa ke masa.

Selain itu, PSHT juga menjadi salah satu organisasi pencak silat yang tergabung serta turut andil dalam mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada 18 Mei 1948. Saat ini, PSHT dikabarkan sudah memiliki 236 cabang dan 7 juta anggota lebih yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.

Saat ini, PSHT diketuai oleh Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, S.H., M.Sc., untuk periode 2021-2026.

Mengutip psht.or.id, perkembangan PSHT menurut sejarahnya memiliki peran penting dari beberapa tokoh nasional seperti RM Soetomo Mangkudjojo, Santoso Kartoatmodjo, Irsyad, RM. Imam Koesoepangat, dan KRT Tarmadji Budi Harsono.

Tujuan dari didirikannya PSHT ini yakni memiliki maksud untuk mendidik para anggota agar memiliki budi luhur serta mengetahui segala sesuatu yang benar dan salah bagi diri. PSHT juga memiliki tujuan guna mendidik para anggota agar beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kelompok perguruan bela diri pencak silat PSHT ini sebenarnya sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Terutama, PSHT dikenal memiliki anggota yang kompeten di bidangnya hingga sempat menjuarai kejuaraan nasional pencak silat.

Prestasi terbaru PSHT mendapat pujian masyarakat Indonesia setelah pesilat putri Indonesia, Puspa Arumsari, yang merupakan anggota PSHT, berhasil meraih emas pada SEA Games 2023 Kamboja.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Imanudin Abdurohman
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Dipna Videlia Putsanra