Menuju konten utama

Apa Itu Wenger Law & Kapan Jadi Aturan Offside Terbaru FIFA?

Apa itu Wenger Law dan kapan proposal Arsene Wenger itu akan menjadi aturan offside terbaru FIFA? Apa beda offside Wenger Law dengan aturan offside lama?

Apa Itu Wenger Law & Kapan Jadi Aturan Offside Terbaru FIFA?
Ilustrasi Offside. foto/IStockphoto

tirto.id - FIFA tengah mempertimbangkan proposal dari mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger, terkait perubahan aturan offside baru yang juga umum dikenal sebagai Wenger Law. Sejauh ini aturan itu masih dalam tahap uji coba.

Wenger yang juga menjabat sebagai Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA telah memberi usulan kepada badan sepak bola dunia itu. Berdasar proposal sang eks pelatih Arsenal, offside nantinya hanya akan dihitung jika seluruh bagian tubuh pemain tim yang menyerang, telah melewati 2 pemain terakhir di pertahanan lawan.

Wenger Law ini berbeda dengan aturan offside yang masih berlaku saat ini, tepatnya dalam Pasal 11 Law of the Game yang diterbitkan International Football Association Board (IFAB). Dalam pasal tersebut, pemain terhitung offside jika terdapat bagian tubuh (kecuali tangan), yang melewati 2 pemain terakhir.

Apa Itu Wenger Law & Apa Sudah Jadi Aturan Offside Terbaru?

Wenger Law belum resmi digunakan sebagai pedoman offside baru. FIFA masih mengujicobakan aturan itu dalam beberapa pertandingan di Belanda, Swedia, dan Italia dalam beberapa minggu ke depan. Proposal itu dimaksudkan untuk menjawab kontroversi penentuan offside selama ini.

Aturan offside lama –yang saat ini masih digunakan– memang terhitung ketat. Dari aturan lama, tidak ada toleransi onside jika terdapat bagian tubuh, kepala, dan kaki (kecuali tangan) telah melewati garis akhir, yang ditarik lewat 2 pemain paling belakang. Aturan itu makin ketat semenjak Video Assistant Referee (VAR) mulai dikenalkan 2018 silam.

Lewat adanya VAR, seringkali wasit mengambil keputusan offside tipis. Tak jarang, seorang pemain divonis offside dengan pelanggaran hanya sejengkal atau dalam hitungan beberapa centimeter saja di luar garis 2 pemain terakhir. Ini berbeda dengan di masa lalu, saat offside tipis masih kerap ditoleransi lantaran kesalahan pengamatan pengadil lapangan.

Kemunculan Wenger Law memang tak lepas dari adanya teknologi VAR itu. Wenger telah memberi perhatian khusus soal hal ini dan telah menyampaikan usulannya sejak ia menjabat sebagai Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA pada 2020 silam.

“[Masalah] paling sulit yang dimiliki orang [dengan VAR] adalah aturan offside. [Seperti] Anda telah melakukan offside sepersekian centimeter, secara harfiah dengan hidung,” kata Wenger 2020 silam dilansir dari The Guardian.

"[Keputusan bahwa offside baru terjadi jika seluruh bagian tubuh pemain melewati lawan] Itu akan menyelesaikan segalanya; Anda tidak akan lagi memiliki keputusan tentang milimeter dan sebagian kecil (tubuh) penyerang berada di depan garis pertahanan," ujarnya kala itu.

Wenger Law dinilai sejumlah pihak sebagai langkah positif, terutama untuk meningkatkan sepak bola dari aspek menyerang. Potensi gol pun akan lebih tinggi. Berdasar laporan Marca, IFAB menyebut jika rata-rata dari 4 offside di setiap game (aturan lama), hanya 2 yang akan terhitung sebagai offiside dalam aturan baru. Penyerang menjadi pemain yang diuntungkan lewat aturan tersebut.

“Dengan cara ini kita akan memiliki sepak bola yang jauh lebih ofensif", kata Presiden FIFA Gianni Infantino sebagaimana dilansir Marca.

Di sisi lain, Wenger Law dinilai bakal memberatkan tugas pemain bertahan. Terutama bagi tim-tim yang menerapkan strategi high line defense. Sebab, potensi kecolongan posisi oleh lawan akan lebih besar. Pemain pun dituntut lebih jeli dalam mengawal para penyerang.

Sementara itu, berdasar perubahan yang diusulkan itu, ini menjadi kali kesekian Wenger berkontribusi dalam perurabahan aturan sepak bola, seperti yang ia lakukan saat UEFA menghapus aturan gol tandang pada 2021/2022 silam.

Penghapusan itu tak lepas dari peran Wenger, yang dinilai vokal menentang aturan gol tandang bahkan sejak 2015 silam saat masih menjadi pelatih Arsenal.

Dan kini, perubahan sepak bola yang Wenger usulkan masih akan melalui tahap penyempurnaan dengan beberapa uji coba.

Baca juga artikel terkait SEPAKBOLA atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Dicky Setyawan
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Fitra Firdaus