Menuju konten utama

Apa Itu Sindrom Precordial Catch yang Memicu Gejala Nyeri di Dada?

Apa itu sindrom Precordial Catch? Berikut penjelasan tentang sindrom yang memicu nyeri di dada itu dan ciri-ciri gejalanya.

Apa Itu Sindrom Precordial Catch yang Memicu Gejala Nyeri di Dada?
Ilustrasi nyeri di dada. foto/istockphoto

tirto.id - Precordial Catch adalah rasa nyeri di bagian dada yang datang tiba-tiba dan tajam, tetapi terjadi dalam waktu singkat.Di kebanyakan kasus, nyeri itu hanya berlangsung dalam hitungan detik dan jarang sekali berlangsung sampai 30 menit. Precordial catch hinggap di bagian dada tengah atau sering kali di dada bagian dekat jantung.

Rasa nyeri yang timbul akibat precordial catch umumnya tidak berbahaya. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan mengarah pada gejala penyakit lain seperti infark miokard, pneumothorax, gastritis, maupun penyakit jantung koroner.

Musabab munculnya nyeri belum diketahui dengan pasti. Kendati demikian, precordial catch kerap dianggap berhubungan dengan posisi tubuh yang salah atau terdapat saraf yang terjepit.

Beberapa dokter menganggap rasa sakit precordial catch boleh jadi karena iritasi saraf di lapisan paru-paru, atau juga dikenal dengan pleura. Demikian, hal itu bukanlah satu-satunya. James Roland menyebut, rasa sakit dari tulang rusuk atau tulang rawan pada dinding dada juga bisa menjadi penyebabnya.

Iritasi saraf dapat dipicu oleh beberapa hal. Mulai dari postur tubuh yang kurang baik hingga cedera karena benturan keras ke dada. Bahkan, percepatan pertumbuhan dapat menjadi salah satu pemicu rasa sakit di dada.

Ciri-ciri Gejala Precordial Catch

Dilansir dari Physio-pedia, sindrom precordial catch dapat menyerang semua kalangan. Namun, rasa nyeri sindrom ini lebih sering menyasar anak-anak berusia 6 hingga 12 tahun hingga orang berusia 20-an tahun dan tidak memandang jenis kelamin.

Rasa sakit ini tidak menyerang ketika pasien tidur. Nyeri precordial catch umumnya datang pada saat pasien tengah beristirahat. Penyakit ini diklaim tidak memiliki korelasi temporal dengan makanan.

Namun, tidak semua nyeri dada merupakan sindrom precordial catch. Ada beberapa penyakit yang gejalanya mirip dengan sindrom ini seperti disebabkan oleh Angina Pektoris, Perikarditis, Pleurodynia, ataupun Chest Wall Syndrome.

Umumnya mereka memiliki rasa sakit yang sama dengan precordial catch. Namun, beberapa menyimpan hal lain yang cukup serius daripada sekedar rasa nyeri. Oleh karena itu, penting mengambil langkah mendiagnosis precordial catch untuk membedakannya dengan nyeri dada yang lain.

Tips Mengatasi Precordial Catch

Berkonsultasi ke dokter adalah langkah awal untuk memastikan bahwa rasa nyeri yang diderita merupakan sindrom precordial catch. Jika nyeri dada disebabkan oleh sindrom precordial catch, dokter akan dapat dengan cepat mengeliminasi masalah jantung atau paru-paru sebagai penyebab nyeri.

Dokter umumnya akan menanyakan riwayat kesehatan anda dan kemudian mendapatkan pemahaman yang baik tentang gejalanya. Perlu diperhatikan beberapa hal berikut:

Ketika gejala mulai, berapa lama rasa sakit itu berlangsung? Bagaimana rasa sakitnya? Apa, jika ada, gejala lain yang dirasakan? Seberapa sering gejala ini terjadi?

Selain mengecek jantung, paru-paru, dan memeriksa tekanan darah dan denyut nadi, mungkin tidak perlu tes atau pemeriksaan lain. Namun, apabila dokter mengindikasi rasa nyeri disebabkan oleh hal lain, akan ada pemeriksaan lebih lanjut.

Evaluasi diagnosis dari precordial catch memerlukan langkah yang hati-hati dalam mengambil keputusan, baik berdasarkan riwayat penyakit maupun pemeriksaan fisik yang cermat.

Untuk mengetahui ada tidaknya kelainan tulang yang tersembunyi diperlukan pemeriksaan radiografi polos. Selain itu, seperti dirilis Physio-pedia, perlu juga pemindaian tulang radionuklida ketika ada trauma yang muncul. Tujuannya untuk mengetahui retakan tersembunyi pada tulang rusuk dan tulang dada.

Aktivitas listrik jantung juga perlu diperiksa dalam mendiagnosis precordial catch dengan menggunakan elektrokardiogram. Biasanya pemeriksaan elektrokardiogram menunjukkan hasil yang normal untuk sindrom ini.

Apabila perlu, dapat dilakukan pengujian tambahan seperti hitung darah, kadar antigen spesifik prostat, laju sedimentasi eritrosit, dan pengujian antibodi antinuklear untuk benar-benar memastikan bahwa rasa nyeri yang diderita adalah sindrom precordial catch.

Lebih baik segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami nyeri dada yang datang tiba-tiba. Pengabaian terhadap rasa sakit dan keterlambatan penanganan bisa menjadi masalah serius pada kesehatan anda.

Baca juga artikel terkait NYERI DADA atau tulisan lainnya dari Auvry Abeyasa

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Auvry Abeyasa
Penulis: Auvry Abeyasa
Editor: Addi M Idhom