tirto.id - Protista adalah organisme yang kadang memiliki bentuk menyerupai hewan, tumbuhan, dan jamur, tapi bukan termasuk golongan dari ketiganya.
Protista merupakan kelompok organisme eukariot. Dia bukanlah bagian dari hewan, tumbuhan, maupun jamur namun bisa saja bentuknya menyerupai mereka.
Menurut Jurnal Online Universitas Pasundan, secara bahasa, protista bermakna “yang paling pertama” dalam bahasa Yunani.
Protista yang mirip hewan disebut protozoa. Mereka tidak berfotosintesis dan memakan bakteri serta protista lainnya. Dia juga memiliki alat gerak.
Sementara itu, protista yang mirip tumbuhan dinamakan ganggang atau alga. Dia mampu membuat makanan sendiri karena bisa berfotosistesis dengan bantuan sinar matahari. Ukurannya beragam dan memiliki flagelum.
Terakhir, protista yang mirip jamur dikenal dengan jamur air dan jamur lendir. Struktur fisiknya dapat menghasilkan spora. Selain itu, protista ini bersifat heterotrof dan berperan sebagai pengurai.
Kedudukan protista berada dalam salah satu kingdom dari sistem klasifikasi lima kingdom. Lima kingdom yang selama ini dikenal terdiri dari plantae (tumbuhan), animalia (hewan), protista, monera, dan fungi (jamur).
Kebanyakan organisme eukariot ini dapat ditemukan di lingkungan air seperti air laut dan air tawar. Tapi, ada pula yang sebagiannya berada di lingkungan lembab seperti tanah basah atau serasah daun. Dan pada lingkungan internal, protista dapat hidup pada usus hewan rayap.
Sebenarnya protista bisa hidup di mana saja. Kemampuan hidup jenis protista berbeda-beda dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sehingga, kadang juga ditemukan protista yang hidup pada lumpur.
Ciri-ciri protista
Berikut ini beberapa ciri protista, sebagaimana dilansir dari laman Livescience:
- Protista memiliki ruang pusat yang disebut nukleus. Di sana terkandung materi genetiknya. Mereka juga memiliki mekanisme seluler khusus yang disebut organel yang menjalankan fungsi tertentu di dalam sel.
Organel pada protista jenis alga disebut plastida. Gunanya untuk berfotosintesis dengan bantuan sinar matahari. Pada protista lain juga ditemukan plastida dalam warna yang berbeda.
- Kebanyakan protista memiliki mitokondria, yaitu organel yang menghasilkan energi untuk digunakan sel. Mereka menggunakan organel yang disebut hidrogenosom untuk sebagian produksi energi mereka.
Salah satu contohnya pada parasit Trichomonas vaginalis yang ditularkan secara seksual. Protista ini menginfeksi vagina perempuan dan menyebabkan trikomoniasis yang didalamnya mengandung hidrogenosom.
- Protista mendapatkan makanan dengan berbagai cara. Protista dapat bersifat heterotrof dan fotosintetik. Protista fotosintetik akan berfotosintesis untuk memroduksi makanannya sendiri.
Sementara itu, protista heterotrof terbagi menjadi dua: fagotrof dan osmotrof. Pada fagotrof, mereka akan menggunakan tubuh selnya untuk mengelilingi dan menelan makanan. Sedangkan osmotrof, mereka menyerap nutrisi dari lingkungannya.
- Dari sisi reproduksi, protista ada yang menggunakan mekanisme aseksual dan seksual. Mekanisme aseksual dilakukan dengan pembelahan biner. Sel induk akan membelah dua dan identik (pembelahan ganda). Pada protista yang berkembang biak dengan seksual, akan terjadi peleburan sel vegetatif.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yandri Daniel Damaledo