Menuju konten utama

Apa Itu Makan Anggur di Bawah Meja pada Tahun Baru?

Mengenal tradisi makan 12 butir anggur di bawah meja pada saat pergantian tahun. Simak sejarah dan maknanya.

Apa Itu Makan Anggur di Bawah Meja pada Tahun Baru?
Ilustrasi Anggur. foto/IStockphoto

tirto.id - Setiap negara atau budaya memiliki cara khas merayakan pergantian tahun, mulai dari perayaan besar hingga ritual khusus. Salah satu tradisi yang belakangan ini populer adalah makan anggur di bawah meja.

Perayaan tahun baru dengan makan anggur di bawah meja sempat menjadi viral di TikTok. Makan anggur di bawah meja pada malam tahun baru diyakini membawa keberuntungan dan kebaikan di tahun yang baru.

Tradisi ini memiliki berbagai versi yang berkembang di kalangan pengguna media sosial. Di balik keseruannya, ada simbolisme yang membuat tradisi ini lebih menarik untuk dilakukan. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai asal-usul dan makna dari tradisi unik ini.

Apa Itu Tradisi Makan Anggur di Bawah Meja?

Dilansir dari The Arizona Republic, tradisi makan anggur di bawah meja pada malam tahun baru adalah gabungan dari berbagai ritual unik untuk menarik keberuntungan di tahun mendatang.

Tradisi tahun baru ini melibatkan kegiatan memakan 12 butir anggur dengan cepat dalam waktu 60 detik, biasanya tepat saat lonceng tengah malam. Praktik ini menjadi populer karena para pelakunya membagikannya di berbagai media sosial.

Pada media sosial TikTok, tradisi ini menjadi tren dengan tambahan elemen unik, yaitu memakan anggur di bawah meja. Banyak pengguna percaya bahwa kombinasi ritual ini dapat mendatangkan keberuntungan, seperti menemukan pasangan atau mencapai tujuan besar.

Sejarah atau Asal-Usul Tradisi Makan 12 Anggur di Bawah Meja

Tradisi makan 12 anggur di bawah meja pada malam tahun baru adalah pengembangan dari kebiasaan lama yang berasal dari Spanyol. Dikenal sebagai uvas de la suerte atau "anggur keberuntungan," tradisi ini dilakukan dengan memakan 12 butir buah anggur tepat saat tengah malam.

Lebih lanjut dijelaskan dalam laman The Standard, setiap butir anggur berjumlah 12, dipercaya melambangkan keberuntungan untuk masing-masing bulan di tahun mendatang.

Tradisi ini memiliki beberapa versi asal-usul yang menarik. Salah satu teori menyebutkan bahwa tradisi ini dimulai pada awal 1900-an di Alicante, Spanyol. Saat itu, para petani anggur menciptakan cara unik untuk menghabiskan kelebihan stok anggur mereka.

Teori lain menngatakan bahwa masyarakat Madrid mungkin terinspirasi oleh tradisi Prancis yang memakan anggur pada malam tahun baru. Kebiasaan tersebut dipercaya dapat membawa keberuntungan di tahun mendatang.

Dalam praktik modern, tradisi makan anggur di bawah meja menjadi variasi unik yang populer. Dengan tambahan elemen “di bawah meja," ritual ini diyakini memberikan keberuntungan ekstra, termasuk keberhasilan dalam percintaan atau pencapaian tujuan besar.

Makna Tradisi Makan Anggur di Bawah Meja

Selaras dengan penjelasan di atas, dalam Times Now dijelaskan bahwa makan anggur di bawah meja pada malam tahun baru melambangkan harapan akan keberuntungan dan kehidupan cinta yang lebih baik di tahun mendatang.

Dalam beberapa variasi tradisi, terutama di negara-negara Amerika Latin seperti Peru, menyantap anggur di bawah meja dipercaya dapat mendatangkan jodoh. Hal ini menjadi simbol harapan bagi mereka yang ingin memperbaiki kehidupan percintaan mereka di tahun yang baru

Setiap butir anggur yang dimakan saat lonceng tengah malam berbunyi dianggap membawa harapan untuk kesuksesan dan energi positif sepanjang tahun.

Anggur yang dimakan melambangkan 12 bulan dalam setahun. Jika seseorang berhasil menghabiskan semua 12 anggur sebelum lonceng ke-12 berdentang, ia diyakini akan mengalami tahun yang penuh keberuntungan. Sebaliknya, jika gagal, dipercaya bahwa mereka akan menghadapi nasib buruk.

Terlepas dari tradisi dan kepercayaan tersebut, tradisi makan anggur di bawah meja saat ini menjadi tren. Beberapa orang bahkan dengan antusias bersiap untuk merekam tradisi tersebut dan akan membagikannya di media sosial.

Baca juga artikel terkait NATARU atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Balqis Fallahnda & Yantina Debora