tirto.id - Keloid adalah kondisi abnormal di permukaan kulit berupa tonjolan jaringan parut. Kondisi ini biasa terjadi pada kulit yang mengalami luka gores, luka bakar, atau luka bekas operasi.
Menurut Mayo Clinic keloid merupakan kondisi yang tidak membahayakan. Kendati demikian, keloid di area kulit tertentu dapat memengaruhi penampilan dan menyebabkan berkurangnya rasa percaya diri.
Meskipun terjadi pada banyak orang, tidak semua orang dapat mengembangkan keloid di tubuhnya. American Academy of Dermatology (AAD) Association menyebutkan bahwa kondisi ini biasanya terjadi pada mereka yang memiliki jenis kulit yang rentan keloid.
Pada orang-orang yang rentan, luka ringan seperti bekas cacar, gigitan serangga, tindik telinga, bahkan jerawat dapat berkembang menjadi keloid.
Penyebab Keloid pada Kulit
Sebagian besar ahli percaya bahwa keloid disebabkan oleh disfungsi dari proses penyembuhan luka. Menurut Healthline, ketika kulit terluka jaringan parut akan terbentuk otomatis di atas luka untuk menyembuhkan.
Di beberapa kasus, jaringan parut ekstra tumbuh dan membentuk jaringan halus dan keras yang disebut keloid. Jaringan tersebut dapat tumbuh secara abnormal karena adanya ketidakseimbangan kolagen yang ada dalam tubuh.
Kolagen merupakan protein dalam tubuh yang berguna untuk menyembuhkan luka. Jika produksi kolagen dalam tubuh terlalu banyak, maka keloid dapat terbentuk.
Selain ketidakseimbangan kolagen, faktor-faktor tertentu juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan keloid di tubuhnya, termasuk:
- Memiliki kulit coklat atau hitam;
- Pernah memiliki riwayat keloid di salah satu anggota tubuh atau salah satu keluarganya juga mengalami keloid;
- Berusia di antara 20 dan 30 tahun.
Ciri-ciri Keloid pada Kulit
Keloid umumnya bisa dikenali lewat tampilannya. Meskipun kemunculannya jarang disertai gejala-gejala khusus, beberapa kasus melaporkan bahwa keloid terasa gatal. Meski demikian, keloid bukanlah kondisi yang berbahaya seperti kanker ataupun menular.
Berikut beberapa ciri-ciri keloid pada kulit seperti yang dikutip dari Healthline:
- area kulit berwarna daging, merah mudah, atau kemerahan;
- area kulit tebal, bergerigi, dan biasanya menonjol;
- area terus tumbuh lebih besar dari waktu ke waktu;
- terasa gatal dan tidak nyaman jika tergesek benda lain, seperti pakaian.
Cara Menghilangkan Keloid yang Timbul pada Kulit
Kabar baiknya, kondisi keloid dapat diatasi dengan tindakan medis tertentu. Menurut Rumah Sakit Hermina berikut beberapa alternatif tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi keloid:
1. Pembedahan
Metode pembedahan dilakukan untuk mengambil jaringan keloid dan menutup luka. Ini dilakukan dengan cara menggeser jaringan kulit, tanam kulit, dan sebagainya.
2. Pressure garment
Pressure garment merupakan pemakaian korset di area keloid timbul.
3. Sillicon gel atau sillicon gel sheet
Sillicon gel sheet adalah pemakaian lembar silikon sedangkan sillicon gel adalah pemakaian salep silikon untuk menyamarkan keloid.
4. Injeksi obat
Keloid dapat diatasi dengan menyuntikkan kortikosteroid intralesi atau flourouracyl ke jaringannya.
5. Terapi radiasi
Terapi sinar-X tingkat rendah dapat dilakukan setelah operasi pengangkatan keloid. Prosedur ini dilakukan untuk membantu mengecilkan atau meminimalkan jaringan parut.
6. Cryotherapy
Cryotherapy merupakan terapi yang dilakukan dengan membekukan bekas luka dengan nirogen cair (krioterapi). Prosedur ini biasanya dilakukan pada keloid yang masih kecil dan ringan.