Menuju konten utama

Apa Itu Fenomena Microbursts saat Hujan, Dampak, dan Penyebabnya

Microbursts adalah salah satu fenomena ketika air hujan terlihat seperti air terjun dari langit. Apa penyebabnya?

Apa Itu Fenomena Microbursts saat Hujan, Dampak, dan Penyebabnya
Biker berlari melewati hujan lebat di Jakarta, Indonesia. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Microbursts adalah salah satu fenomena yang biasa terjadi ketika hujan badai, yaitu air hujan terlihat seperti air terjun dari langit. Apa dampak dan penyebab microburst saat hujan?

Menurut laman Weather.gov, microburst merupakan gumpalan udara besar yang jatuh dari awal ketika hujan badai yang disebabkan oleh intensitas angin. Biasanya gumpalan udara tersebut berukuran sebesar 4 kilometer dalam diameternya.

Gumpalan air dari microburst ini bisa menimbulkan dampak yang cukup serius pada permukaan yang dijatuhi dan pada kasus tertentu bisa membahayakan nyawa. Hal ini karena kecepatan angin ketika fenomena ini terjadi bisa mencapai 150 mile per jam atau setara dengan angin tornado tipe EF-1.

Angin tersebut bisa menimbulkan kerusakan pada rumah-rumah dan struktur bangunan serta meratakan pepohonan.

Jenis Microbursts saat Hujan

Terdapat dua jenis atau tipe microburst, yaitu microburst basah dan microburst kering. Microburst basah biasanya mengandung prespirasi atau air hujan ketika jatuh, sementara microburst kering tidak. Fenomena microburst basah biasa terjadi di bagian tenggara Amerika Serikat pada bulan-bulan musim panas di mana sering terjadi badai-badai besar.

Prakiraan terjadinya fenomena microburst biasanya dilakukan dalam jarak waktu yang dekat, sekitar 6-12 jam sebelum fenomena tersebut diperkirakan akan terjadi.

Terdapat beberapa parameter atmosfer yang bisa digunakan untuk menentukan potensi microburst kapan saja, terutama pada musim panas. Indikator-indikator tersebut antara lain adalah ketidakstabilan, tingkat air curah (precipitable water), kadar udara kering pada ketinggian menengah, dan kekuatan angin.

Dampak Microbursts saat Hujan

Dilansir dari Britannica, fenomena microburst biasa menyebabkan bahaya besar bagi pesawat terbang saat lepas landas dan mendarat karena pilol dihadapkan dengan intensitas dan perubahan arah pada angin yang mempengaruhi bagian depan dan belakang pesawat.

Biasanya fenomena microburst kering akan menguap bahkan sebelum menyentuh permukaan, sehingga menyebabkan tidak adanya tanda atau bekas dari fenomena tersebut yang terlihat.

Fenomena microburst dapat dideteksi oleh radar cuaca modern dan sensor angin di tanah. Fenomena ini pertama kali diamati oleh seorang meteorologis bernama T. Theodore Fujita pada tahun 1974 dan diidentifikasikan sebagai penyebab beberapa pesawat terbang jatuh tiba-tiba.

Faktor Penyebab Microburst

Dilansir dari laman Weather.gov, terdapat beberapa kemungkinan faktor yang bisa menyebabkan microburst berkembang dan terjadi. Salah satunya adalah pergetaran udara kering di langit pada ketinggian menengah, kondensasi atau pendinginan di bawah awan badai, sublimasi atau ketika bagian bawah awan membeku, dan hujan badai.

Baca juga artikel terkait HUJAN atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Yulaika Ramadhani