tirto.id - Enkripsi end-to-end artinya penyandian dari ujung ke ujung merupakan sebuah teknologi keamanan untuk melindungi privasi dan keamanan pesan-pesan yang dikirim melalui aplikasi pesan, salah satunya WhatsApp.
Enkripsi adalah proses mengubah data atau informasi menjadi bentuk yang tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dalam konteks WhatsApp, enkripsi end-to-end (E2EE) adalah sistem keamanan yang memastikan bahwa hanya pengguna dan orang yang berkomunikasi dengan pengguna yang dapat melihat pesannya
Membahas tentang enkripsi end-to-end hal yang masih kerap ditanyakan adalah cara kerja enkripsi end-to-end dan fungsinya. Untuk memahaminya, simak penjelasannya berikut.
Bagaimana Cara Kerja End-to-End Encryption WhatsApp
Dikutip dari situs WhatsApp Help Center, dijelaskan bahwa dalam enkripsi end-to-end atau enkripsi ujung ke ujung, pesan-pesan tersebut dienkripsi (dikonversi menjadi kode-kode teracak) saat dikirim dari satu pengguna ke pengguna lainnya.
Dengan enkripsi end-to-end hanya bisa didekripsi atau dikonversi kembali menjadi pesan yang bisa dibaca oleh penerima pesan.
Selaras dengan hal tersebut, dalam situs Android Authority, secara pengaturan default WhatsApp menggunakan enkripsi ujung ke ujung untuk semua pesan dan panggilan. Sejak 2014, WhatsApp mengandalkan protokol Signal dari Open Whisper Systems untuk sistem enkripsi ujung ke ujungnya.
Hal ini memastikan bahwa hampir semua komunikasi pengguna di platform chat WhatsApp diamankan dengan enkripsi ujung ke ujung, termasuk pesan, media, catatan suara, panggilan, dan pembaruan status.
Protokol enkripsi yang digunakan WhatsApp menggabungkan beberapa teknik kriptografi, dimulai dengan enkripsi kunci publik. Setiap pengguna memiliki sepasang kunci yang dihasilkan secara acak: satu kunci publik dan satu kunci pribadi.
Enkripsi end-to-end bekerja dengan cara pengirim menggunakan kunci publik penerima untuk melindungi pesan, yang kemudian hanya bisa dibuka oleh penerima menggunakan kunci pribadinya. Kunci pribadi ini disimpan di perangkat penerima, sehingga WhatsApp tidak bisa mengaksesnya.
Selain itu, protokol ini menggunakan teknik enkripsi ganda yang secara teratur mengubah kunci untuk meningkatkan keamanan. Hal ini membantu untuk mencegah akses yang tidak sah terhadap pesan pengguna, mengatasi kelemahan yang mungkin terjadi pada enkripsi kunci publik standar.
Dengan cara tersebut jika ada risiko suatu kunci terpapar atau berhasil diterobos, hanya sejumlah pesan tertentu yang dapat diakses, bukan seluruh riwayat obrolan.
Dengan demikian, enkripsi end-to-end di WhatsApp memastikan bahwa pesan-pesan pengguna tetap rahasia dan tidak bisa disadap oleh pihak yang tidak berwenang.
Fungsi Enkripsi End-to-End
Selaras dengan cara kerjanya, fungsi WhatsApp enkripsi end-to-end adalah untuk melindungi privasi pengguna dan menjaga keamanan pesan dalam komunikasi.
Dengan menerapkan enkripsi end-to-end, WhatsApp memastikan bahwa pesan yang dikirimkan antara pengguna hanya dapat dibaca oleh pengirim dan penerima yang dimaksud.
Enkripsi end-to-end ini mencakup semua jenis pesan dan konten yang dikirimkan melalui WhatsApp, seperti pesan teks, foto, video, pesan suara, dokumen, pembaruan status, dan panggilan.
Setiap pesan dienkripsi menggunakan kunci khusus yang hanya dimiliki oleh pengirim dan penerima, sehingga memastikan keamanan dan kerahasiaan pesan tersebut.
Adapun mematikan enkripsi end-to-end memiliki risiko keamanan data pribadi yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp.
Sebab fitur end-to-end ini otomatis digunakan oleh WhatsApp sehingga hanya pengirim dan penerima yang dapat membaca atau mendengarkan pesan.
Hal ini bertujuan untuk melindungi data Anda dari pihak yang tidak bertanggung jawab, termasuk pihak ketiga dan pihak yang berkepentingan.
Dengan demikian, fungsi utama dari enkripsi end-to-end adalah untuk memastikan bahwa pesan-pesan yang dikirimkan melalui WhatsApp tetap pribadi dan tidak dapat diakses oleh pihak-pihak yang tidak berwenang.
Hal ini memberikan tingkat keamanan yang tinggi dalam berkomunikasi melalui platform tersebut.
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dhita Koesno