Menuju konten utama
Biologi

Apa Itu Amnion, Fungsi dan Strukturnya?

Amnion merupakan salah satu pelapis embrio ketika makhluk hidup mengandung.

Apa Itu Amnion, Fungsi dan Strukturnya?
Ilustrasi Amnion. foto/IStockphoto

tirto.id - Ketika makhluk hidup sedang dalam fase kehamilan, terdapat suatu pembungkus embrio yang disebut sebagai amnion.

Oleh sebab itu, amnion ini didefinisikan sebagai salah satu pelapis embrio ketika makhluk hidup mengandung.

Lantas, seperti apa pengertian, fungsi, dan strukturnya?

Berdasarkan catatan di situs UNAIR, dijelaskan bahwa embrio mempunyai pembungkus yang bernama Amnion.

Secara harfiah, disebut amnion sebagai lapisan pembungkus suatu embrio ketika berada di kandungan.

Selain sebagai pelapis, amnion ternyata juga punya sifat antiinflamasi dan antimikroba. Dengan adanya kedua sifat tersebut, proses regenerasi jaringan dan penyembuhan luka dapat berlangsung lebih signifikan.

Fungsi Amnion

Berbicara mengenai proses kehamilan yang dialami mamalia atau manusia, selaput pembungkus embrio salah satunya adalah amnion dan memiliki fungsi sebagai pelindung janin.

Istilah amnion lebih marak disebut cairan ketuban. Selain melindungi embrio, cairan ketuban juga berfungsi sebagai penunjang pertumbuhan.

Sebagai pelindung, cairan ini memberikan proteksi dari berbagai macam masalah yang berasal dari luar lapisan.

Amnion bisa menghambat masuknya bakteri ke dalam lapisan. Hal ini terjadi karena amnion mengandung fosfat dan seng.

Sementara itu, fungsi penunjang pertumbuhan dilihat berdasarkan kandungan-kandungan faktor yang terdapat di dalam amnion.

Di antaranya terdapat faktor seperti Epidermal Growth Factor (EGF), Transforming Growth Factor-alpha (TGF-alpha), Keratinocyte Growth Factor (KGF), Hepatocyte Growth Factor (HGF), Basic Fibroblast Growth Factor (BFGF), Transforming Growth Factor-beta (TGF-beta), Keratinocyte Growth Factor Receptor (KGFR), dan Hepatocyte Growth Factor Receptor (HGFR).

Struktur Amnion

Menurut catatan Ketut Surya dkk. dalam Buku Ajar Ketuban Pecah Dini (hlm. 11-12), amnion yang secara khusus ada di tubuh manusia terstruktur atas lima lapisan. Semua lapisan tersebut tidak mempunyai jaringan pembuluh darah maupun syaraf.

Lapisan pertama dan letaknya paling dekat dengan janin adalah “epitel amnion”. Sel yang ada di dalam struktur ini mensekresikan kolagen tipe III dan IV. Selain itu, menciptakan juga glikoprotein non kolagen mencakup laminin, nidogen, dan fibronektin.

Glikoprotein non kolagen tersebut mempunyai fungsi sebagai pembentuk membran basal (lapisan lain amnion). Setelah epitel amnion, lapisan kedua disebut sebagai kompakta.

Lapisan tersebut mempertahankan mekanisme amnion dengan kolagen interstisial tipe I dan III. Sementara itu, kolagen tipe V dan VI juga ada sebagai penghubung kolagen dengan membran basal yang ada di epitel amnion.

Setelah itu, ada juga lapisan ketiga, fibroblast. Pembentuk amnion yang satu ini diklaim paling tebal. Sementara, di dalamnya terdapat sel-sel mesenkim dan makrofag. Kemudian, kolagen yang ada di lapisan ini membuat longgar jaringan dengan glikoprotein non kolagen.

Intermediate hadir sebagai lapisan keempat omnion di tubuh manusia. Dalam istilah medis, kerap juga disebut lapisan spons yang lokasinya di pertengahan amnion dan korion. Teksturnya yang kenyal membuat tekanan yang terjadi mengurang.

Lapisan cairan ketuban terakhir disebut sebagai korion. Sebenarnya, korion ini kerap dipisahkan dengan amnion.

Infografik SC Amnion

Infografik SC Amnion. tirto.id/Quita

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno