tirto.id - PT PLN Distribusi Bali mengklaim sudah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi dampak aktivitas vulkanik Gunung Agung, yang sejak Jumat malam (22/9/2017) statusnya Awas (Level IV). PLN juga sudah menyiapkan prosedur pengamanan pasokan listrik dan aset kelistrikan kalau Gunung Agung meletus.
"Petugas juga sudah kami siagakan untuk menjaga pasokan listrik dan membantu kebutuhan masyarakat di posko. Jumlah personel teknik dan pegawai yang disiapkan oleh PLN lebih dari 50 personel teknik dan tim penanggulangan bencana," ujar General Manager PLN Distribusi Bali Nyoman Suwarjoni Astawa di Denpasar, Selasa (26/9/2017).
Menurut Suwarjoni, saat ini seluruh pasokan listrik di kawasan Karangasem dipasok melalui Gardu Induk Amlapura yang termasuk kawasan rawan bencana Gunung Agung.
Ia mengatakan potensi gangguan telah diketahui dan kalau Gunung Agung meletus maka pasokan listrik akan dihentikan.
Selain itu, PLN telah menyiapkan pasokan listrik di lokasi pengungsian, dengan menyiagakan total 13 genset di daerah Abang, Manggis, Sidemen, Klungkung, Rendang, dan Tejakula.
"Petugas kami terus siaga di seluruh posko untuk membantu masyarakat dalam menghadapi bencana," kata Suarjoni Astawa.
Warga di sekitar lokasi yang terdampak aktivitas Gunung Agung membutuhkan layanan kelistrikan bisa menghubungi PLN melalui pusat kontak PLN 123, atau Kantor PLN Rayon Klungkung (0366) 25499 / 25599, PLN Rayon Tejakula (0362) 3436356, serta PLN Rayon Karangasem atau petugas PLN di Gardu Induk Amlapura Irwanto (081339571522) atau Ardani (085238670557).
Status Gunung Agung telah ditingkatkan menjadi Awas sejak Jumat malam (22/9/2017).
"Level Awas adalah level tertinggi dalam status gunung api. Status Awas berlaku terhitung mulai Jumat 22 September 2017 pukul 20.30 Wita," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra