tirto.id - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) dan seluruh anak usahanya memperingati Hari Bumi 2024 dengan komitmen kuat untuk untuk terus menjaga kelestarian Bumi melalui kegiatan edukasi mengenai pelestarian Bumi kepada anak-anak usia dini. Salah satu bentuk komitmen tersebut adalah dengan menyelenggarakan Sekolah Konservasi di berbagai wilayah operasi perusahaan.
Sekolah Konservasi adalah program konservasi inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak, khususnya usia dini, tentang pentingnya menjaga kelestarian Bumi. Program ini dirancang untuk mengedukasi anak-anak tentang berbagai aspek pelestarian lingkungan, termasuk keanekaragaman hayati, perubahan iklim, dan pengelolaan sumber daya alam.
Nardiyono selaku Head of Conservation ANJ menyampaikan bahwa tujuan utama dari Sekolah Konservasi adalah menanamkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap lingkungan sejak dini kepada anak-anak. Hal ini sejalan dengan visi ANJ, yaitu "Perusahaan pangan berbasis agribisnis berkelas dunia yang meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan alam".
“Melalui Sekolah Konservasi, kami ingin menanamkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap lingkungan sejak dini kepada anak-anak. Kami percaya bahwa generasi muda adalah kunci untuk menjaga kelestarian Bumi di masa depan,” ujar Nardiyono.
Nardiyono juga menyampaikan bahwa Sekolah Konservasi tidak hanya fokus pada edukasi, tetapi juga melibatkan peran aktif anak-anak dalam upaya pelestarian alam. Anak-anak diajak untuk menanam pohon dan melihat langsung flora dan fauna di area konservasi ANJ.
Program Sekolah Konservasi dilaksanakan di dalam dan luar kelas. Di dalam kelas, anak-anak diajari tentang penyebab dan dampak perubahan iklim, serta bagaimana mereka dapat membantu mengurangi emisi karbon.
Di luar kelas, anak-anak diajak menjelajahi area konservasi Grup ANJ dan belajar tentang berbagai flora dan fauna yang hidup di dalamnya. Selain itu, anak-anak diajak untuk menanam pohon dan belajar tentang pentingnya pohon bagi kelestarian lingkungan. Anak-anak juga diberikan pengetahuan tentang cara mengelola sampah dengan benar dan bagaimana mereka dapat membantu mengurangi polusi.
Sekolah Konservasi telah dilaksanakan di enam anak usaha ANJ, yaitu PT Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJA) dan PT Austindo Nusantara Jaya Agri Siais (ANJAS) di Sumatra Utara dan PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM) di Pulau Belitung, PT Kayung Agro Lestari (KAL) di Kalimantan Barat, PT Putera Manunggal Perkasa (PMP) dan PT Permata Putera Mandiri (PPM) di Papua Barat Daya. Program ini telah diikuti oleh lebih dari 200 anak-anak dan juga mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat sekitar.
Ke depan, ANJ berharap Sekolah Konservasi ini dapat memberikan manfaat bagi anak-anak dan masyarakat luas, serta dapat berkontribusi pada upaya pelestarian Bumi.
“Kami berharap program ini dapat membantu anak-anak untuk memahami pentingnya menjaga kelestarian Bumi dan menginspirasi mereka untuk mengambil tindakan untuk melindungi lingkungan. Kami percaya bahwa masa depan Bumi ada di tangan anak-anak, dan kami ingin membantu mereka untuk menjadi generasi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan,” tutup Nardiyono.
Zulfikar, Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung Timur, menyambut baik kegiatan Sekolah Konservasi yang dilakukan Grup ANJ melalui anak usahanya, SMM. Zulfikar menyampaikan, kegiatan tersebut adalah langkah positif dan baru yang diprakarsai oleh perusahaan atau pihak swasta. Kegiatan ini sangatlah penting bagi anak-anak untuk membantu mereka memahami dan melindungi lingkungan di sekitar mereka, termasuk flora, dan fauna.
ANJ sendiri merupakan perusahaan pangan berbasis agribisnis yang memproduksi dan menjual minyak sawit mentah, inti sawit, minyak inti sawit, pati sagu, edamame, serta energi terbarukan (biogas). Dengan enam perkebunan kelapa sawit terintegrasi dan lima pabrik CPO, ANJ juga mengelola perkebunan dan pabrik edamame serta sagu.
Sebagai produsen listrik independen pertama di Indonesia, ANJ mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas di Pulau Belitung, menggunakan limbah cair kelapa sawit.
ANJ berkomitmen menerapkan praktik agronomi terbaik, inovasi dan efisiensi dalam mengembangkan hasil pangan berkelanjutan, serta berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersih pada 2030.
Sampai akhir Desember 2023, ANJ memiliki 154,6 ribu Ha cadangan lahan dan 54,7 ribu Ha untuk total area tertanam dengan 44,7 ribu Ha area menghasilkan dengan profil umur tanaman rata-rata 13,2 tahun dan 10,0 ribu Ha untuk area belum menghasilkan. Sedangkan total area hutan NKT yang telah dicadangkan sebagai area konservasi untuk perlindungan flora, fauna, dan habitatnya adalah 57.260 ha.
Kunjungi situs ANJ untuk mempelajari lebih lanjut tentang program dan kegiatan Konservasi yang telah dilakukan di Grup ANJ: https://anj-group.com/id/conservation-1