Menuju konten utama

Anies-Sandi Lakukan Pendekatan Berbeda dalam Normalisasi Ciliwung

Sandiaga Uno berjanji akan lakukan pendekatan berbeda dengan pemerintah sebelumnya terkait normalisasi Ciliwung.

Anies-Sandi Lakukan Pendekatan Berbeda dalam Normalisasi Ciliwung
Warga melintas di jalanan yang masih terendam luapan air aliran Sungai Ciliwung di Kampung Arus, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (7/2/2018). Hari ketiga setelah luapan banjir melanda Jakarta, Kampung Arus masih tergenang air setinggi 50 cm. tirto.id/Arimacs Wilander

tirto.id - Wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan bakal tetap menormalisasi sungai Ciliwung sebagai langkah jangka panjang penanganan banjir di Jakarta. Namun, ia menjanjikan pendekatan berbeda dengan pemerintahan sebelumnya yakni dengan cara beraudiensi dengan warga.

Sandiaga mengaku telah melakukan hal tersebut dengan warga Kampung Arus, Kramat Jati, Jakarta Timur. Sayangnya, proses itu tertunda lantaran banjir yang merendam pemukiman itu sejak Senin (5/2/2018) lalu.

"Kemarin saya sudah mau ada pembicaraan langsung dengan perwakilan warga dan juga perwakilan pemilik lahan. Itu tertunda karena mereka ikut terendam," ungkap Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2018).

Beberapa warga yang tinggal di tepian sungai Ciliwung itu, kata dia, juga sudah setuju untuk direlokasi. Saat ini Pemprov masih memastikan ketersediaan rumah susun sewa sederhana (rusunawa) atau hunian baru yang dekat dengan pemukiman mereka.

"Supaya mereka ada touch and feel di mana mereka akan tinggal nanti. Soalnya, rata-rata mereka kan sudah tinggal puluhan tahun di sana merasa sudah nyaman," ujarnya.

Pendapat serupa juga disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kemarin. Ia mengatakan bakal melanjutkan proyek sodetan Ciliwung, yang menghubungkan kali Ciliwung dengan Kanal Banjir Timur.

Sebelumnya, hal itu telah ia bahas bersama Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC)--lembaga di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)--yang bertanggung jawab atas proyek sodetan Ciliwung.

Dari pertemuan tersebut, kata dia, "rencananya kami akan secara bertahap melakukan proses pembicaraan dengan warga. Jadi warga sudah, secara prinsip setuju." Pembicaraan tersebut terkait penghitungan ganti rugi dengan melakukan penilaian atau appraisal terhadap lahan milik warga yang terkena proyek.

Baca juga artikel terkait BANJIR JAKARTA atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yantina Debora