tirto.id - Praktisi digital marketing Ali Akbar menilai Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang paling santun di sosial media. Kesantunan itu bahkan sudah menjadi ciri khas pasangan bernomor urut tiga ini. "Kalau balas santun itu memang sudah gayanya," ujar Ali saat mengisi acara Kopidarat Relawan Sosmed Anies-Sandi di Menteng, Senin (23/1).
Ali menyarankan relawan Anies-Sandi perlu berkumpul dalam satu wadah. Selain agar mereka bisa memetakan potensi dan tanggung jawab masing-masing, hal ini juga agar mereka lebih responsif menangkap isu yang berkembang.
"Kalau di twitter Anis-Sandi ngetweet, yang wajib ngetweet siapa. Terus kumpul satu kolam itu penting karena kita berbagi data. Jadi kekuatannya siapa, di mana dia, yang akan menjadi speed," kata dia.
Ihwal menghadapi buzzer dari paslon lain, ia berpendapat jika tim Anis-Sandi perlu memakai strategi. "Jadi kalau pihak lawan itu ngomong AA, kita harus tahu yang retweet dia siapa. Terus kita balas, kirim berita A kita validasi lalu ada berita B untuk melawan itu," ucapnya.
Ali mengakui adanya kelemahan pada tim Anis-Sandi dibanding dua paslon lainnya yang sudah start lebih dulu. Ia mencontohkan terkait video Ahok di YouTube yang mengatakan bahwa dirinya tidak butuh suara banyak, hanya butuh 50%+1. Menurut dia, bahwa kubu Ahok-Djarot telah memiliki data lengkap. Termasuk di dalamnya media center.
Karena itu, tambah dia, untuk 15 hari ke depan tim Anis-Sandi bakal menggebuk di wilayah media sosial (medsos).
Sementara, pakar media sosial Reiza Patters mengatakan hal yang berbeda. Menurut dia, Anis-Sandi tidak akan fokus ke wilayah sosial media namun lebih ke akar rumput, terjun langsung ke masyarakat. "Sosmed kita gunakan untuk mengamplifikasi kegiatan kita," ujar dia saat ditemui di lokasi yang sama.
Meski demikian, ia mengakui bahwa sosmed sangat berpengaruh terhadap Pilkada DKI. Hal tersebut dikarenakan semuanya terekspos internet dan warga Jakarta sendiri mayoritas merupakan pengguna internet aktif.
Selain itu, ia juga setuju jika terdapat anggapan bahwa survei-survi belakangan yang memposisikan Anis-Sandi di urutan terakhir, ada kaitannya dengan sosmed.
"Mungkin itu pengaruh awal-awal tapi menurut saya sejak November- Desember, itu survei sudah mulai berbalik," tutur dia.
Anggota Komisi 3 DPR RI, Abubakar Alhabsyi menambahkan jika paslon nomor 2, yakni Ahok-Djarot sudah bagus, namun kata dia, pihaknya tak ingin mereka menang. Begitupula dengan Agus-Silvy yang menurut dia masih kekanak-kanakan. Sedangkan paslon 3, kata dia, Anis pinter tetapi sedikit emosional.
"Seharusnya dia gak perlu bicara soal reklamasi, diem aja. Dia ngomong atau gak ngomong, reklamasi tetap jalan terus. Anies tahu apa tentang reklamasi," ujar dia menutup.
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Jay Akbar