tirto.id - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Malaysia memberikan apresiasi atas kemenangan pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno dalam hitung cepat Pilkada DKI Jakarta yang digelar Rabu (19/4/2017).
Selain memberikan selamat, mereka pun berpesan pada gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang baru saja terpilih untuk tidak hanya menjadi pemimpin bagi segolongan kelompok saja.
"Siapapun yang menang harus kita hargai dan siapapun yang kalah harus legowo. Selamat kepada Anies-Sandi. Jadilah Gubernur dan Wakil Gubernur pimpinan seluruh rakyat Jakarta bukan Gubernur dan pimpinan sekelompok atau golongan saja," kata Sekretaris BP KNPI Malaysia, Tengku Adnan.
Sementara itu Ketua Badan Perwakilan KNPI Malaysia Khairul Hamzah mengatakan terjadi persaingan dan perbedaan yang tajam dalam Pilkada DKI Jakarta tidak perlu dikhawatirkan karena bangsa Indonesia sudah terlatih dalam hal tersebut.
"Harapan saya yang menang jangan sombong dan yang kalah jangan terlalu kecewa karena ini semua untuk rakyat Jakarta. Siapapun pemenangnya untuk kemajuan Jakarta. Pendukung Anies - Sandi jangan mengejek kemudian pendukung Ahok - Djarot jangan mengatakan ini itu," ujarnya.
Seperti dikutip dari Antara, Kamis (20/4/2017), saat pemilihan gubernur dan wakil gubernur kemarin, banyak WNI di Malaysia yang ber-KTP Jakarta pulang ke ibukota untuk menggunakan hak suaranya.
Mereka di antaranya Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Malaysia (PCIM) Dr Sony Zulhuda, wartawan Aljazerra Kuala Lumpur, Hardjito dan local staff KBRI Kuala Lumpur, Suhendri.
"Saya datang Rabu pagi ambil pesawat jam 7.40 dari Kuala Lumpur, mendarat jam 09.00 WIB langsung ke TPS 4 di Kramat Jati JakTim. Begitu juga dengan istri saya Nita yang sudah sampai beberapa hari lebih dulu. Beliau nyoblos di Cililitan," katanya.
Dia mengatakan dirinya pulang dengan harapan dan doa supaya Allah meridhoi ikhtiar semua untuk mendapatkan pemimpin yang terbaik bagi umat.
"Dari jauh hari saya persiapkan seperti beli tiket, dan izin cuti tahunan. Balik kampus harus nyiapkan kelas ganti," ujar salah satu dosen di perguruan tinggi Malaysia tersebut.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari