tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan banyaknya kendaraan di wilayahnya berdampak kenaikan emisi dan mengotori udara, sehingga timbul polusi udara.
Jalan keluar dari hiruk-pikuk kendaraan yang menyesakkan jalanan, Anies menawarkan transportasi umum dengan kendaraan berbahan bakar listrik.
"Kita berencana tahun ini mulai dengan 100 unit TransJakarta yang menggunakan tenaga listrik. Harapannya pemerintah mendorong demand, sehingga lebih banyak lagi yang nantinya akan bisa memproduksi dan masyarakat yang bisa menggunakan kendaraan berbasis listrik. Selain insentif-insentif pajak yang diberikan kepada pengguna kendaraan berbasis listrik," ujar Anies, Rabu (17/3/2021).
Anies menyebut jumlah kendaraan di Jakarta melampaui jumlah warganya. Menurut data Sensus Penduduk DKI Jakarta pada 2020 jumlah warga DKI 10,56 juta jiwa, sedangkan jumlah kendaraan menurut BPS pada 2019 mencapai 11,8 juta unit meliputi mobil, bus, truk dan sepeda motor.
"Jumlah kendaraan, baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum seringkali lebih banyak dari pada jumlah warga yang berada di kotanya. Sekarang kita menyaksikan lalu lalang kendaraan dari dalam dan luar kota dan di dalam kota Jakarta luar biasa banyaknya," kata Anies.
Saat ini, Pemprov DKI sedang melakukan kampanye penggunaan kendaraan ini salah satunya dengan mengoperasikan sejumlah armada bus listrik di TransJakarta.
"Transportasi listrik menjadi salah satu solusi yang layak untuk dibahas, dipertimbangkan, dan kita semua sedang menuju kepada model transportasi bebas emisi, salah satunya berbasis listrik," ujarnya.
Editor: Zakki Amali