tirto.id - Calon Gubernur DKI Jakarta dari poros Gerindra-PKS, Anies Baswedan, mengingatkan bahwa seorang pemimpin harus berani mendahulukan rasa keadilan dibandingkan aturan-aturan yang berpeluang menimbulkan kesewenang-wenangan.
Ia menegaskan, salah satu kesalahan terbesar seorang pemimpin adalah jika hanya menjalankan aturan dengan melewatkan keadilan. Masyarakat memerlukan aturan, tetapi keadilan yang paling diharapkan.
"Pemimpin harus hadir dan mencarikan solusi yang adil. Solusi yang adil itu yang harus dicarikan dasar hukumnya," tuturnya.
Selain itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengaku siap menerima kontrak politik yang disodorkan oleh masyarakat Jakarta dari wilayah manapun.
"Semua yang perlu kontrak politik akan kami lihat. Intinya kami ingin hadir untuk mengembalikan keadilan dan kesejahteraan. Sebagian dari itu memang perlu kontrak politik," kata Anies di Jakarta, Senin, (03/10/2016).
Sebelumnya, Anies menandatangani kontrak politik yang disodorkan warga Tanah Merah, Jakarta Utara, saat dia mendatangi kawasan tersebut, Minggu (2/10).
Masyarakat Tanah Merah menyatakan siap memenangkan pasangan Anies-Sandiaga dengan syarat tidak asal menggusur permukiman warga bila telah terpilih dan menjabat sebagai gubernur.
"Kalau saya terpilih sebagai gubernur, Insya Allah ini semua akan terlaksana," kata Anies tentang kontrak politik yang disodorkan warga Tanah Merah.
Anies uga mengungkapkan keyakinannya bahwa rakyat DKI Jakarta tidak akan salah memilih pemimpin.
"Insya Allah, kami yakin Allah akan memberikan yang terbaik. Masyarakat Jakarta adalah masyarakat yang cerdas dan kritis," kata Anies di Jakarta, Senin.
Menurut Anies, keputusannya untuk mengikuti Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 adalah bentuk ikhtiar yang hasil akhirnya ditentukan oleh takdir Tuhan.
"Kami percaya sehingga kami akan menjalankan ini dengan kesopanan dan cara-cara yang benar. Semua yang terlibat dalam pemenangan Anies-Sandiaga harus menandatangani pakta integritas," tuturnya.
Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Nasdem; Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN; dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra, dan PKS.
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra