Menuju konten utama

Anies Baswedan: Demonstrasi Tak Meningkatkan Kasus COVID-19 Jakarta

Sepanjang 11-16 Oktober 2020, ada berbagai demonstrasi penolakan Omnibus Law Cipta Kerja. Demonstrasi digerakkan buruh hingga mahasiswa.

Anies Baswedan: Demonstrasi Tak Meningkatkan Kasus COVID-19 Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan kepada wartawan saat tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/11/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan lonjakan kasus positif di DKI Jakarta tidak dipengaruhi demonstrasi yang terjadi. Demonstrasi yang dimaksud Anies ialah gelombang penolakan Omnibus Law yang berlangsung pada 2020.

"11 sampi 16 Oktober itu banyak sekali demonstrasi di Jakarta. Tapi ternyata tidak sama sekali tidak membuat jumlah kasus aktif di Jakarta meningkat," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (9/1/2021).

Menurut Anies jumlah kasus pada kurun waktu terjadinya demonstrasi justru menunjukkan, "angkanya turun".

"Jadi sesudah PSBB diterapkan pada saat itu, maka melandai dan turun," imbuhnya.

Kurva kasus justru meningkat setelah gelombang liburan panjang terjadi. Menurut Anies memunculkan klaster keluarga.

"Kita memilkki libur panjang lagi 28 Oktober-2 November. Dua minggu kemudian terjadi lonjakan. Mulai ada penambahankan kasus signifikan. Klaster penularan terbesar ialah klaster keluarga," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Anies memutuskan untuk membatasi aktivitas luar rumah dalam jangka waktu tertentu. Mengikuti kebijakan pemerintah pusat.

"Menetapkan pemberlakuan, jangka waktu, dan pembatasan aktivitas luar rumah pembatasan sosial berskala besar sejak 11 Januari 2021 sampai 25 Januari 2021," ujarnya.

Baca juga artikel terkait PANDEMI CORONA atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Politik
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Dieqy Hasbi Widhana