Menuju konten utama

Anies Baswedan: Baru 50 Persen Kendaraan yang Kembali ke Jakarta

Anies juga menyinggung bahwa ia tak mempermasalahkan dengan urbanisasi yang terjadi usai lebaran.

Anies Baswedan: Baru 50 Persen Kendaraan yang Kembali ke Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. FOTO/Andrey Gromico

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan bahwa sejauh ini, berdasarkan data dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, baru sekitar 50 persen kendaraan yang kembali ke Jakarta usai lebaran.

"Kalau catatan sampai tadi malam sekitar 50 persen kendaran pribadi yang masuk ke ibukota. Itu catatan dishub per tadi malam," kata Anies saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Senin (10/6/2019).

"Jadi kami pantau perkembangannya, jadi Jakarta masih sepi karena masih 50 persen yang kembali," tambahnya.

Anies juga menyinggung bahwa ia tak mempermasalahkan dengan urbanisasi atau perpindahan masyarakat dari luar Jakarta ke Jakarta yang terjadi usai lebaran. Namun ia mengatakan tetap penting untuk dilakukan pendataan.

"Biasa, kan kalo warga datang harus melapor pada RT, RW, kemudian kalau tinggal lebih dari 24 jam harus lapor. Prosesnya harus seperti itu saja," kata Anies.

"Jadi bukan operasi di terminal terminal, operasi di stasiun, bukan seperti itu tapi sifatnya melayani bagi mereka yang membutuhkan pelayanan kependudukan," tambahnya.

Anies memang meniadakan operasi yustisi, atau operasi pelarangan bagi pendatang untuk masuk ke ibukota Jakarta selepas Lebaran.

"Tahun lalu kita sudah tidak melakukan. Dan tidak ada ledakan jumlah, tidak ada," kata Anies.

Anies menyampaikan bahwa siapa saja boleh datang ke Jakarta, tidak terbatas pada penduduk yang memiliki KTP Jakarta.

"Bahkan DKI pernah loh punya gubernur yang KTP-nya bukan DKI, Pak Jokowi itu dari Solo, KTP-nya Solo. Boleh jadi calon gubernur di Jakarta? Boleh," kata Anies.

"Siapapun boleh [jadi] calon Bupati, calon walikota di manapun, ya boleh. Itu prinsip bahwa memang Indonesia itu memiliki kesetaraan, hanya masalah catatan kependudukan. Semuanya adalah warga negara Indonesia yang punya hak yang sama yang punya kesempatan yang sama," tambahnya.

Terkait dengan kemungkinan munculnya pengangguran, atau masuknya sejumlah orang yang tak memiliki keahlian, Anies menilai hal tersebut akan kembali ke mekanisme pasar lapangan kerja.

"Itu mekanisme pasar lapangan kerja. Itu artinya gini, kalau tidak ada yang bisa ditawarkan, ya tidak ada serap tenaga kerja ya, dengan sendiri mereka akan mencari tempat lain," kata Anies.

Baca juga artikel terkait HARD NEWS atau tulisan lainnya dari Fadiyah Alaidrus

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Fadiyah Alaidrus
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Nur Hidayah Perwitasari