tirto.id - Untuk mengatasi permasalahan udara buruk di DKI Jakarta, Gubernur Anies Baswedan berencana akan menyiapkan alat ukur kualitas udara yang tersebar di seluruh titik di Jakarta.
"Kita akan ada langkah-langkah jangka pendek. Kita akan menyiapkan alat-alat ukur kualitas udara," kata Anies saat ditemui di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta, Jumat (5/7/2019).
"Karena hari ini kalau kita ditanya balik yang bilang kualitas udara buruk, maka kita hanya bisa menentukan paling 10 titik, 15 titik maksimal di Jakarta," tambah Anies.
Sebelumnya, Anies juga menegaskan jika kualitas udara di Jakarta memang dalam kondisi buruk.
"Selama kita tidak memiliki info, maka kita merasakan kualitas udara kita baik-baik saja, padahal pada kenyataannya tidak," kata Anies, Selasa (2/7/2019) lalu.
Anies berharap, aplikasi pengukuran udara real time Jakarta, AirVisualbisa mendorong masyarakat agar tak ikut menyumbang polusi.
"Harapannya adalah [masyarakat] terpanggil menggunakan kendaraan umum, tidak ikut menyumbang atas kualitas udara rendah Jakarta," jelasnya.
Juru Kampanye Energi Greenpeace Indonesia Bondan Abimanyu mengapresiasi rencana Pemprov DKI tersebut.
"Pertama, ya kami apresiasi untuk membuka data, kemudian harapannya stasiun-stasiun pantaunya memang dapat mewakili DKI Jakarta," kata Bondan saat dihubungi reporter Tirto pada Rabu (3/7/2019).
Bondan mengatakan, alat pemantau udara yang ada saat ini kurang dari 10 titik, sehingga memang belum mewakili Jakarta secara menyeluruh. Alat pemantau kualitas udara di Jakarta paling tidak mesti ada di 26 titik, kata Bondan.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno