Menuju konten utama

Anies: Ada 202 Hewan yang Ditemukan Sakit & Tak Layak Dikurbankan

Anies mengatakan sejumlah hewan kurban yang sakit dan di bawah umur itu tak layak dan tidak boleh digunakan sebagai hewan kurban.

Anies: Ada 202 Hewan yang Ditemukan Sakit & Tak Layak Dikurbankan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersalam-salaman dengan para jemaah usai melaksanakan salat Idul Adha di halaman Balai Kota, DKI Jakarta, Minggu(11/8/2019). tirto.id/Riyan

tirto.id -

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menginformasikan sampai dengan pukul 05.00 WIB hari ini, Minggu (11/8/2019) pihaknya telah memeriksa 1.474 lokasi tempat pemotongan hewan kurban.

Pada lokasi tersebut, terdapat sebanyak 97.005 hewan kurban berupa sapi, kambing, domba, dan kerbau. Dirinya menerangkan, mayoritas dari herwan kurban tersebut sehat.

Namun, berdasarkan hasil temuannya, terdapat sebanyak 202 hewan kurban yang sakit.

"Ada 202 yang ditemukan sakit. Ada yang sakitnya karena stres perjalanan, ada sekitar 157. Kemudian ada yang matanya ada tanda-tanda tidak sehat. Tapi juga ada yang tidak cukup umur, jumlahnya ada 345," kata dia usai memotong hewan kurban di kediamannya di Jalan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (11/8/2019).

Ia juga menuturkan, sejumlah hewan kurban yang sakit dan di bawah umur itu tak layak dan tidak boleh digunakan sebagai hewan kurban.

"Jadi yang ditemukan tidak layak, maka dia tidak boleh digunakan sebagai hewan kurban," tuturnya.

Namun, dirinya mengatakan sejumlah hewan yang tak layak dikurbankan itu saat ini masih dalam pengawasan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Sejumlah hewan tersebut kata Anies, sudah diberikan tanda, kemudian panitia kurban pun sudah diberikan peringatan untuk tidak menggunakan hewan tersebut sebagai kurban.

"Kita semua tahu bahwa ketika memberikan hewan kurban, maka hewan kurban itu harus memenuhi ketentuan syariat. Jadi kalau secara syariat tidak memenuhi syarat, ya jangan dikerjakan," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait IDUL ADHA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari