tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani angkat bicara mengenai naiknya angka dan tingkat kemiskinan per Maret 2020. Mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini memastikan kenaikan tersebut masih terkendali.
“Kenaikan kemiskinan ini masih di dalam range prediksi kami bahwa kenaikannya masih sekitar 1,2 juta,” ucap Sri Mulyani kepada wartawan di DPR RI, Rabu (15/7/2020).
Badan Pusat Statistik, Rabu (15/7/2020) menyatakan angka kemiskinan per Maret 2020 naik menjadi 26,42 juta orang. Dibanding Maret 2020 kenaikannya 1,28 juta orang. Namun dibanding September lalu kenaikannya lebih tinggi lagi yaitu di kisaran 1,63 juta orang.
Sri Mulyani menyebutkan situasi ini memang dampak dari perlambatan ekonomi yang disebabkan COVID-19. Pada beberapa bulan terakhir Indonesia terpaksa menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Imbasnya, Sri Mulyani bilang banyak pelaku usaha terkena dampak. Di samping itu, kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga ternyata terdampak cukup parah sekaligus mereka yang berada dalam kelompok paling bawah.
Sebagai respon atas kenaikan ini, Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan menaruh fokus pada bantuan sosial. Bansos kata dia sudah ditambah bahkan diperpanjang.
Pemberian bansos juga sudah diperluas lagi dalam bentuk kredit berbiaya murah. Dengan kredit ini Sri Mulyani yakin masyarakat tidak akan terbebani untuk pengembaliannya dan justru bisa bertahan di tengah pandemi.
“Jadi kelompok yang betul-betul belum bankable sekarang diidentifikasi dan mereka akan mendapatkan kredit dalam bentuk bansos,” ucapnya.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan