tirto.id - Pemerintah menetapkan anggaran belanja untuk subsidi energi di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp134 triliun di 2022. Anggaran tersebut naik sebesar 4,3 persen dari outlook 2021 yang diperkirakan subsidi energi mencapai Rp128,4 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan meningkatnya anggaran subsidi energi di 2022 dipengaruhi perkembangan asumsi dasar harga bahan bakar minyak (BBM) yang meningkat, khususnya solar.
"Untuk subsidi energi tahun depan memang mengalami kenaikan seiring dengan harga BBM yang meningkat, kami akan melanjutkan subsidi solar Rp500 per liter," kata dia, Senin (16/8/2021).
Subsidi energi yang direncanakan sebesar Rp134 triliun tersebut terdiri atas subsidi BBM dan LPG tabung 3 kg sebesar Rp77,5 triliun dan subsidi listrik sebesar Rp56,4 triliun. Dalam pagu RAPBN tahun anggaran 2022 tersebut, masih disediakan alokasi untuk subsidi LPG tabung 3 kg dan subsidi listrik rumah tangga berbasis komoditas.
Kebijakan transformasi subsidi energi menjadi subsidi berbasis penerima manfaat akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat.
Anggaran subsidi BBM dan LPG tabung 3 kg dalam RAPBN tahun anggaran 2022 dipersiapkan sebesar Rp77.549,1 miliar atau lebih tinggi 15,9 persen apabila dibandingkan dengan outlook APBN tahun 2021 sebesar Rp66.937,8 miliar.
Anggaran subsidi BBM dan LPG tabung 3 kg dalam tahun anggaran 2022 diarahkan untuk melanjutkan pemberian subsidi tetap untuk solar dan subsidi selisih harga untuk minyak tanah.
Kemudian melaksanakan transformasi kebijakan subsidi LPG tabung 3 kg tepat sasaran dan menjadi berbasis target penerima secara bertahap dan berhati-hati dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz