Menuju konten utama

Angela Merkel Isolasi Diri Usai Kontak dengan Dokter Positif Corona

Kanselir Jerman Angela Markel melakukan karantina mandiri di rumahnya usai kontak dengan dokter yang dinyatakan positif corona.

Angela Merkel Isolasi Diri Usai Kontak dengan Dokter Positif Corona
Kanselir Jerman Angela Merkel memimpin sidang kabinet mingguan di Berlin, Jerman, Rabu (21/8/2019). REUTERS/Axel Schmidt/djo/nz

tirto.id - Kanselir Jerman Angela Merkel melakukan karantina sendiri di rumahnya setelah melakukan kontak dengan dokter yang positif terpapar virus corona.

Hal tersebut dilakukannya untuk mengambil tindakan pencegahan setelah kemungkinan terpapar virus COVID-19 yang penyebarannya sangat cepat.

Menurut Juru Bicara Merkel, Steffen Seibert, Merkel melakukan kontak dengan seorang dokter yang memberikan vaksin pneumokokus pada Jumat (20/3/2020) lalu, dan dirinya baru mengetahui jika dokter itu positif terpapar virus COVID-19 setelah mengadakan konferensi pers Minggu (22/3/2020) kemarin.

Lalu Merkel memutuskan untuk segera mengkarantina dirinya secara mandiri di rumahnya, demikian seperti dilansir dari CNBC, Senin (23/3/2020).

Merkel, lanjut Seibert, akan diuji secara teratur selama beberapa hari ke depan dan akan terus melakukan tugasnya sebagai kanselir dari rumah. Keputusannya untuk mengkarantina sendiri terjadi ketika pandemi coronavirus terus meningkat di seluruh Eropa.

Sebelumnya, Merkel mengumumkan bahwa Jerman melarang pertemuan lebih dari dua orang di depan umum selama dua minggu ke depan untuk menahan laju virus corona yang menyebar dan berdampak pada terhentinya perekonomian di negara-negara Uni Eropa (UE).

Pengecualian terhadap peraturan dibuat untuk orang-orang yang hidup bersama dan untuk pertemuan terkait pekerjaan.

"Tujuan besar adalah untuk mendapatkan waktu dalam perang melawan virus," kata Merkel saat konferensi pers Minggu lalu.

Jerman termasuk salah satu negara yang paling terpukul di dunia dengan lebih dari 24.000 warganya positif terpapar virus corona atau COVID-19.

Menurut data dari Johns Hopkins University, hingga Senin pagi, setidaknya 94 orang di Jerman meninggal dunia karena virus ini.

Eropa saat ini dalam keadaan terkunci karena episentrum pandemi global telah bergeser dari Cina ke negara-negara seperti Italia, Spanyol, Jerman dan Prancis.

Negara-negara UE tersebut saat ini telah menutup semua toko-toko yang mengakibatkan lumpuhnya kehidupan perekonomian di negara-negara yang memiliki mata uang euro.

Italia merupakan negara dengan jumlah tertinggi kasus virus corona di luar Cina, kemudian diikuti oleh Spanyol, Amerika Serikat, Jerman, Iran, Prancis, dan Korea Selatan.

Saat ini, Jerman telah menutup perbatasannya sementara dengan Prancis, Swiss, Austria, Denmark dan Luksemburg untuk menghentikan penyebaran virus.

Ketika pandemi COVID-19 menyebar, ada kekhawatiran yang berkembang bahwa para pemimpin dunia seperti Merkel dapat tertular virus tersebut, yang berpotensi berdampak pada fungsi kritis pemerintah.

Presiden A.S. Donald Trump dinyatakan negatif setelah dilakukan tes coronavirus. Sekretaris Pers Presiden Brasil Jair Bolsonaro sebelumnya dinyatakan positif, namun saat ini sudah negatif.

Kemudian ada Wakil Presiden Mike Pence juga dinyatakan negatif setelah seorang anggota kantornya dinyatakan positif. Kemudian istri Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga dinyatakan positif virus corona.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH