tirto.id - Anak-anak Suriah mengalami kekurangan makanan dan obat-obatan karena penyaluran bantuan terhambat bom barel serta serangan udara yang terus berlangsung. Mereka kini terkepung di wilayah konflik.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Advokasi, Media dan Komunikasi Regional Save the Children, Misty Buswell, di London, Rabu, (9/3/2016).
“Anak-anak sekarat akibat kekurangan makanan dan obat-obatan di bagian-bagian Suriah yang hanya beberapa kilometer dari gudang yang penuh bantuan,” tutur Buswell
Buswell menjelaskan anak-anak terpaksa memakan pakan ternak dan daun-daunan rebus karena kekurangan bahan makan yang layak.
“Keluarga yang diwawancarai oleh Save the Children menceritakan tentang bayi-bayi yang sekarat di pos pemeriksaan, dokter hewan (ahli bedah hewan) yang harus merawat manusia serta anak-anak yang terpaksa makan pakan ternak saat berlindung di ruang bawah tanah untuk terhindar dari serangan udara,” lanjut Buswell
Untuk diketahui lebih dari seperempat juta orang tewas dalam perang lima tahun di Suriah.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan sekitar 500.000 orang terkepung di Suriah serta sekitar 4,6 juta berada di luar Suriah yang kekurangan bantuan.
PBB dan Bulan Sabit Merah Suriah Arab (SARC) berusaha untuk menjangkau daerah-daerah yang terkepung tersebut. PBB dan SARC dipermudah dengan adanya penghentian sementara permusuhan yang berlaku sejak sepekan lalu.
Save the Children sendiri menyatakan bahwa kiriman bantuan hanya mampu menutupi sebagian kecil kebutuhan.