tirto.id - Alex Marquez, adik Marc Marquez, memilih bertahan di tim Marc VDS yang berlaga di Moto2. Hal ini dipastikan dengan penandatanganan kontrak pada Selasa (17/7/2018). Dengan demikian, Alex tidak bisa bertarung bersama sang kakak Marc, di MotoGP 2019.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim (Marc VDS) atas kepercayaan pada saya dalam proyek yang membuat kami sangat bersemangat, menjelang tahun kala terjadi banyak perubahan regulasi dan hal-hal baru.
"Ini akan membantu saya untuk terus berkembang sebagai pebalap dan bersiap untuk salah satu tujuan saya, naik (kelas) ke MotoGP," tutur Alex Marquez dikutip laman Motorsport.com.
Keputusan Alex Marquez bertahan di Moto2, dan tidak mencoba kemungkinan masuk ke MotoGP tergolong. Mantan juara Moto3 2014 ini layak mengasah pengalaman lebih dalam di kelasnya, mengingat persaingan di MotoGP demikian sengit.
Di sisi lain, prestasi Alex Marquez di Moto2 tidak terlalu menggembirakan. Sudah hampir empat musim bertarung di kelas yang sama, pebalap asal Spanyol itu baru mencatatkan tiga kemenangan seri. Terakhir, Alex Marquez memenangi balapan di Grand Prix Jepang tahun lalu.
Musim ini, Alex Marquez memang berada di papan atas --seperti musim lalu---. Bahkan ia duduk di peringkat ketiga hingga putaran pertama berakhir. Ia juga mencatatkan lima podium. Namun, sembilan balapan berlalu, pria berusia 22 tahun itu belum juga mencaatatkan kemenangan seri.
Langkah Alex Marquez bertahan di Moto2 disebut tepat oleh Marc Marquez sang kakak. Menurutnya, tidak layak membandingkan seorang pebalap dengan yang lain, terkait pada umur berapa ia melesat ke kelas teratas, MotoGP.
"Alex berusia 22 tahun. Hanya karena ada pebalap yang melompat ke kategori (kelas) teratas di usia 20 atau 21 tahun, tidak berarti dia (Alex) harus berbuat sama. Penting untuk bersiap (sepenuhnya)," kata Marc Marquez di Sachsenring.
Beban Besar Masuk MotoGP
Masuk ke kelas teratas dalam piramida kompetisi MotoGP memang menjadi harapan banyak pebalap. Namun, jelas tidak semuanya berhasil. Sosok paling sukses saat ini adalah Marc Marquez yang pada musim debutnya di MotoGP tahun 2013 sudah langsung menjadi juara.
Namun, ketika itu Marquez masuk ke dalam tim utama Repsol Honda, bukan tim satelit. Dia mendapatkan motor RC213V yang sejak awal kompetitif.
Perbandingan Marc Marquez dengan pebalap-pebalap yang muncul berikutnya, cukup kontras. Misalnya, Maverick Vinales, yang ketika masuk ke MotoGP terlebih dahulu masuk ke Suzuki pada 2015. Dua tahun kemudian, ia baru pindah ke Yamaha, dan tidak serta-merta juara.
Hingga putaran pertama MotoGP 2018, Vinales hanya mencatatkan tiga gelar juara seri. Pebalap Spanyol itu juga sudah tidak pernah menang lagi dalam 22 lomba terakhir.
Catatan yang lebih buruk dirasakan oleh para rookie musim ini, terutama Franco Morbidelli. Pebalap Marc VDS Honda ini musim lalu adalah juara Moto2. Namun, mengendarai motor tim satelit Honda, Morbidelli hanya ada di 17 besar sampai putaran pertama MotoGP tahun ini berakhir, dengan koleksi 19 poin.
Editor: Fitra Firdaus