Menuju konten utama

Alasan System Of A Down Terus Suarakan Konflik Armenia Lewat Lagu

Personel System Of A Down mayoritas dari Armenia, sehingga bertekad terus menyuarakan tanah asal mereka. 

Alasan System Of A Down Terus Suarakan Konflik Armenia Lewat Lagu
System Of A Down. instagram/systemofadown

tirto.id - Grup musik legendaris metal alternatif, System Of A Down (SOAD) baru saja merilis dua lagu berjudul 'Protect The Land' dan 'Genocidal Humanoidz' sebagai respons mereka terhadap konflik perang di Armenia.

Seperti dilansir NME, band yang seluruh personelnya berasal dari Armenia ini mengatakan, lagu tersebut sebagai respons mereka terhadap “perang yang mengerikan dan serius yang sedang dilakukan terhadap budaya dan tanah air [mereka]".

Bassis System Of A Down, Shavo Odadjian buka suara terkait dengan perilisan lagu tersebut setelah absen selama 15 tak membuat karya. Menurut dia, kali ini mereka mengesampingkan perbedaan demi menyuarakan persoalan di tanah asal mereka.

Drumer SOAD, John Dolmayan baru-baru ini berselisih dengan rekan bandnya Serj Tankian karena dukungannya untuk Donald Trump. Bulan lalu, Tankian mengaku frustasi karena "berlawanan secara politik" dengan Dolmayan, meskipun dia mengklarifikasi bahwa keduanya berada di posisi yang sama dalam konflik Armenia.

Tapi Odadjian mengungkapkan bahwa sang drumer bisa mengesampingkan ego dan mengajak untuk membuat karya baru. “Dia menulis dan berkata kita harus meninggalkan segalanya dan melakukan sesuatu,” kata Odadjian.

“Kita perlu menjadi bagian dari ini [masalah Armenia]. Kami perlu membantu sebisa kami. Ini, ini lebih besar dari kita, lebih besar dari emosi kita, lebih besar dari perasaan kita, lebih besar dari ego kita. Ayo pergi. Dan segera, Daron [Malakian, gitaris / vokalis] menjawab saya punya sesuatu.”

Daron Malakian menulis musik dan lirik untuk kedua lagu tersebut, sebelum mereka melanjutkan untuk menyelesaikan video musik untuk 'Protect The Land'. “Kami telah bersama, kami telah melakukan tur bersama, bermain pertunjukan bersama, nongkrong bersama, pergi makan siang, pergi makan malam,” lanjut Odadjian.

"Kami berteman, Anda tahu apa yang saya maksud? Kita semua berteman. Hanya saja, kami belum berada di sana secara kreatif bersama. Jadi ketika kami sampai di sana, pada awalnya ketegangan sedikit tinggi karena kami tidak tahu bagaimana jadinya semua orang."

"Tetapi sekitar lima menit setelahnya, kami berbicara, tertawa berbicara tentang lagu itu, bagaimana jadinya, bagaimana kami akan membantu dan apa yang akan dilakukan untuk orang-orang kami. Itulah hal nomor satu adalah apa yang akan dilakukan untuk bekerja dan membantu, bagaimana hal itu akan membantu orang-orang kami. "

Dia menambahkan: "Karena saya merasa ini seperti kuda Troya, Anda tahu, ini seperti kita berjalan masuk dan dunia akan mendengarkan karena sudah 15 tahun, kita belum melakukan apa-apa."

Vokalis Serj Tankian juga berkomentar soal lagu itu: "Ini tentang meningkatkan kesadaran tentang apa yang terjadi dengan bencana kemanusiaan yang dilakukan oleh Azerbaijan dan Turki - dan ini tentang mencoba mengumpulkan dana."

Rencananya, semua hasil dari lagu 'Protect The Land' dan 'Genocidal Humanoidz' ini memang akan disumbangkan ke Armenia Fund.

System Of A Down telah menjelaskan konflik yang terjadi antara Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, wilayah sengketa dengan populasi etnis-Armenia yang besar dan oleh orang Armenia disebut sebagai Artsakh.

Sebelumnya, perang antara Armenia dan Azerbaijan atas wilayah tersebut berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1994. Meskipun diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, sejak itu sebagian besar wilayah diperintah oleh Armenia dan ia mempertahankan kendali serta mempertahankan kemerdekaannya hingga hari ini.

Pada bulan September, perang antara Armenia dan Azerbaijan pecah lagi di wilayah yang sama setelah serangan oleh Azerbaijan, didukung oleh Turki.

System Of A Down mengatakan rezim Aliyev dan Erdogan"melakukan tindakan genosida dengan impunitas" di wilayah tersebut pada saat pandemi virus corona, pemilihan umum, dan kerusuhan sipil yang mengganggu seluruh dunia.

Baca juga artikel terkait ARMENIA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Musik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH