tirto.id - Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 bisa mencapai di atas 5 persen. Pertumbuhan ini, ditopang oleh konsumsi masyarakat dan momentum Ramadan dan Idulfitri 2022.
Kepala Badan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, peluang pertumbuhan tersebut cukup besar karena terjadi permintaan tinggi saat momentum lebaran. Sehingga akan mendorong konsumsi masyarakat.
“Gampangnya gini apakah kita akan tumbuh 7 persen? Jawabannya tidak. Tetapi apakah kita akan bisa tumbuh di atas 5 persen, ini peluangnya cukup besar karena kita punya up demand," kata dia dalam acara Indonesia Macroeconomic Updates 2022, Senin (4/4/2022).
Febrio melihat, peningkatan konsumsi tahun ini bakal terjadi besar-besaran. Hal ini tidak terlepas adanya Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 Pegawai bagi Negeri Sipil (PNS).
"Ini juga menjadi dorongan yang tinggi sentimennya untuk kuartal kedua 2022 ini. Tampaknya bisa cukup optimis juga di angka 5 persen," jelasnya.
Meski berdampak pada pertumbuhan, Febrio tetap mengimbau kepada masyarakat agar bisa sama-sama menjaga disiplin kesehatan dengan ketat. Terlebih saat ini, jumlah penurunan kasus aktif harian COVID-19 sudah berangsur turun.
"Di sisi lain vaksinasinya terus kita lakukan dengan baik harapannya ini memang bisa kita realisasikan dengan baik," katanya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz