Menuju konten utama

Alasan Muhammadiyah Rayakan Milad ke-105 di Keraton Yogyakarta

Alasan pemilihan tempat milad di Pagelaran Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk menunjukkan bahwa Muhammadiyah tidak dapat dipisahkan dari aspek budaya.

Alasan Muhammadiyah Rayakan Milad ke-105 di Keraton Yogyakarta
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nasir (tengah), didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi (kiri), dan Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua (kanan) memberikan keterangan pers mengenai Tanwir PP Muhammadiyah di Islamic Center, Ambon, Maluku, Kamis (23/2). ANTARA FOTO/Embong Salampessy.

tirto.id - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sebagai organisasi kemsyarakatan (ormas) Islam di Indonesia akan menggelar perayaan milad ke-105 tahun di Pegelaran Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, pada Jumat (17/11/2017).

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir saat jumpa pers di Gedung PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Kamis (16/11/2017). Alasan pemilihan tempat di Pagelaran Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, kata dia, menunjukkan bahwa Muhammadiyah tidak dapat dipisahkan dari aspek budaya.

“Ini membuktikan bahwa Muhammadiyah secara natural memiliki sensitivitas budaya. Orang menyangkanya Muhammadiyah puritan anti budaya. Pandangan itu terbukti tidak betul,” kata Haedar.

Menurut Haedar, inisiatif pemilihan lokasi milad di Pagelaran Keraton murni dari PP Muhammadiyah. Haedar menyatakan, Muhammadiyah dan Keraton Yogyakarta memiliki pertautan sejarah yang panjang.

“Muhammadiyah itu sejak awal bisa dikatakan disupport oleh Keraton. Itu nampak ketika KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) dikirim ke Timur Tengah,” kata dia.

Sementara itu, Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto mengatakan, dalam milad Muhammadiyah ke-105 tahun ini, pihaknya memilih tema "Muhammadiyah Merekat Kebersamaan".

Melalui tema itu, kata Agung, sebagai salah satu elemen masyarakat, Muhammadiyah mencoba membina rekatan yang saat ini sedang memudar di masyarakat karena konflik sosial.

“Harus ada upaya aktif dari seluruh masyarakat untuk mewujudkan Indonesia yang bersatu, bagaimana agar upaya tersebut bukan hanya berujung pada slogan melainkan realitas,” kata dia.

Menurut Agung, selama gelaran Milad ke-108, seluruh anggota PP Muhammadiyah akan mengenakan pakaian adat Jawa. Sedangkan delegasi dari Perwakilan Wilayah (PW) Muhammadiyah dari berbagai daerah akan mengenakan baju adat daerahnya masing-masing.

“Konsep adat seperti ini tentu menjadi salah satu upaya perekatan yang menjadi satu kesatuan yang harmoni,” kata dia.

Dalam gelaran itu, kata dia, juga akan berlangsung Muhammadiyah Award yang akan dianugerahkan kepada orang-orang yang memiliki jasa besar bagi persyarikatan Muhammadiyah, di antaranya Sultan HB X serta H. Roemani, salah satu warga biasa yang memiliki dedikasi dan kedermawanan dalam membangun Rumah Sakit Muhammadiyah.

PP Muhammadiyah akan mengundang berbagai macam elemen masyarakat mulai dari tokoh-tokoh agama, tokoh bangsa, tokoh politik, dan khususnya warga Persyarikatan Muhammadiyah.

Baca juga artikel terkait MUHAMMADIYAH

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz